SMKN 3 Baleendah Kabupaten Bandung saat di konfirmasi langsung rabu 15-03-17 pukul: 12:20 wib, Kepala Sekolah (H. Asep Rusmana), Wakasek dan Dedi Mulyadi Tata Usaha (TU) tidak ada di tempat, tidak ada siapa-siapa, karena pejabat yang bertanggung jawab pada sekolah SMKN 3 ini semua keluar, dan yang lainnya sedang tidak ada menurut keterangan security sekolah, lalu siapa yang ada...?, tidak ada siapa - siapa, nanti saja bila sudah ada, bisa titip pesan atau apa, biar nanti di sampaikan, bisa juga besok ke sini lagi "tuturnya.
Dalam kepenasaran lalu yang ada siapa ? Menyambangi ruang TU ada beberapa guru yang sedang bersenda gurau, setelah di mintai keterangan pada guru tersebut, seolah-olah kaku dan takut, tidak menyebut nama, hanya bilang guru, sambil beranjak kesana kemari meninggalkan pertanyaan, setelah di sindir kelakuan seorang pengajar bersikap acuh, akhirnya menunjukan arah untuk ke pa topik (kesiswaan), walupun itu juga tidak ada di tempat, "aneh banyak yang tidak ada.
Setelah keliling lingkungan sekolah, akhirnya di pertemukan oleh Ade bagian Sapras (sarana dan prasarana) sekolah tersebut di ruangannya untuk ikut andil dalam menjelaskan, bahwa Latihan Gabungan (Latgab) itu butuh biaya, kebutuhannya jelas dan SMK jangan samakan dengan SMA, SMK lebih banyak kegiatan praktek di luar di banding teori, dan tidak mungkin non biaya, sementara kegiatan Latgab kerja sama dengan intansi yang profesional lebih aman dan terjamin, materi mengenai Bela Negara dan latihan lain-lain, masa tidak mungkin pembina atau pelatih tidak di bayar, karena ada juga dokter khusus di sana, mengenai yang lainnya mungkin langsung pada bagiannya, karena saya fungsinya di sapras "tutur Ade.
Saat di minta hadir kembali rabu, 22-03-17 pukul: 11:00 wib, Kepala Sekolah SMKN 3 (H. Asep), tidak ada di tempat karena sakit. Topik (kesiswaan) SMKN 3 Baleendah saat di temui mengakui ada Pungutan awal sekitar 8,2 jt, dengan rincian sumbangan pembangunan, asuransi, seragam dll, mengenai keuangan lebih lanjut dan tahu bagian TU (Dedi), adapun kerjasama dengan asuransi jiwa siswa dengan Bumi Putra, mengenai Latgab serapan dana yang di keluarkan sekitar 55 s/d 60 jt, untuk keseluruhan siswa di SMKN 3 ini sekitar 1.115 siswa yang pindah 10 siswa jadi sisa 1.005 siswa, untuk pengajar semua ada 100 orang guru, jumlah guru honorer ada 40, dan selebihnya PNS.
Sementara Dedi (TU) SMKN 3, hanya menjelaskan bahwa standar untuk pungutan sebesar 4 juta, dan lebih mengurusi gaji guru dan dana yang masuk untuk di buatkan laporan, masalah penggunaannya kembali pada mereka (guru) kurikulum dalam melakukan kegiatan, tapi dalam masalah dana memang kesulitan, dan melakukan subsidi silang, dari yang mampu menutupi yang tidak mampu, kenyataannya banyak juga yang NOL,dalam pungutan kami juga melibatkan orang tua siswa dan komite, untuk masalah yang lainnya, lebih jelasnya kepala sekolah, karena dia yang punya kebijakan selaku pimpinan, ketidak tahuan saya, bukan berarti tidak tahu, saya tahu kegiatannya, karena menunggu dana dari Pemerintah Provinsi lama realisasinya, sementara kebutuhan sekolah banyak "tutur Dedi.
By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)
harus di pertanyakan dan di awasi pihak dinas.
ReplyDeleteKacau
ReplyDeleteSaya juga merasa tidak puas dengan kinerja semua pihak di smk 3 baleendah, pembayaran banyak, tp hasil setelah kami keluar itu tidak memuaskan....
ReplyDeleteFor all...
ReplyDeleteTerimasih untuk comentnya.
Minta dana buat eskul pun susah hha
ReplyDelete