Saat di temui langsung pada hari selasa 21-02-17 pukul: 12:15 wib, Vekki (Humas dan Hukum) PD. Pasar Bermartabat Bandung menjelaskan, Dirut sedang tidak ada di tempat, dengan alasan sibuk dan tidak bisa di temui dalam waktu singkat, dengan konteks laporan harus valid tentang pengaduan, dirinya juga mengapresiasikan bahwa pemberitaan harus imbang. Dari awal di lantik sampai sekarang sudah 6 (enam) bulan, para direksi penuh kesibukan, di karenakan banyak permasalahan di lapangan dan harus di selesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya, dengan adanya direksi yang baru ini, pasar banyak perubahan, Pd Pasar berjalan berdasarkan Perwal Produk tahun 2008, maka dari itu berjalan sesuai dengan perwal, kendala di lapangan banyak terjadi dalam hal income dan outcome, dan masih dalam terus di genjot "pedagang yang memiliki kios lebih dari satu, hanya membayar 1 kios dan ini sangat berpengaruh untuk pendapatan kami "menurut vekki.
Penyertaan modal 18 M angaran tahun 2015 hanya di peruntukan untuk biaya pembangunan pasar, tidak di peruntukan operasional. Sebanyak 40 Pasar asset pemkot hanya beberapa saja yang sudah jadi sertifikat, selebihnya belum ada, dan masih di akselerasi, karena aset yang sudah di pisahkan menjadi perusahaan daerah yang sebelumnya aset kedinasan, dan sedang di genjot dalam memberikan profit untuk pendapatan daerah. Income tidak berbanding dengan operasional cost, dari jumlah 17 ribu pedagang, yang di tarik hanya 2 ribu pedagang, dengan alasan tidak berjualan dan tutup dari 40 pasar sekota bandung. Sementara biaya operasional meningkat dan Bila di cover semua seperti dengan benar asuransi, listrik, pbb, pajak maka akan mines dalam penghasilannya.
Maka PD. Pasar Bermartabat tidak mematuhi sedikit aturan yang berlaku,di bayangkan bila semua itu di lakukan, tentu akan berpengaruh dalam hal pendapatannya. Sementara saya pribadi (Vekki) gaji saja masih di bawah dengan jabatan yang sekarang, tapi saya enjoy saja dan berusaha terus untuk bekerja, karena saat ini dapur saya si PD. Pasar Bermartabat, demi mengejar income agar dapat maksimal profitnya untuk pandangan bisnis, maka harus bisa di perhitungkan, walaupun saya tahu dan mengerti masalah ini di picu oleh siapa "tuturnya.
By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment