Sunday, March 5, 2017

SAMPAH PASAR BALEENDAH KEMBALI JAYA DAN MENGGUNUNG SETINGGI ATAP GENTENG RUMAH

Saat di tinjau langsung ke lokasi Pasar Baleendah Kabupaten Bandung, minggu 05-03-17 pukul: 13:15 wib, betapa Ironis melihat situasi pasar tersebut yang begitu parahnya tumpukan sampah menghabisi hampir halaman bongkar muat pasar. Dasyatnya SAMPAH PASAR BALEENDAH Kabupaten Bandung, setinggi hampir rata dengan genteng rumah, ketidak becusan Pengelola Pasar dan Dispertasih Kabupaten Bandung yang kurang respect dalam pengelolaan sampah pasar ini, menjadi pemendangan yang tidak sedap.

Hal ini selalu terjadi dan terus berulang, di anggap biasa saja, padahal dampak dari sampah banyak membawa penyakit dan pemandangan yang cukup menyedihkan. Dalam kepedulian sampah harus di gerakan mengingat musim penghujan dan banjir di sejumlah wilayah kabupaten bandung,  dengan adanya aliran sungai tidak baik dan drainase yang cukup buruk, di tambah sampah yang cukup membeludak sampai menggunung, sampai belatung bertebaran ke jalan dan lalat  yang terbang berhamburan tapi menjadi pemandangan yang sangat buruk. 

Menurut pedagang pasar,  sampah pasar sudah sangat menghawatirkan dan meresahkan kami para pedagang, sampai halaman bobgkar muat barang saja hampir habis,  dan sulitnya untuk melakukan bongkar barang. Untuk kios permanen per tahun Rp. 100.000, untuk balik nama kios sekitar Rp. 1.000.000 restribusi tetap di ambil harian. Pungutan Restribusi harian sebesar Rp. 3000, biaya listrik Rp. 50.000 s/d Rp. 70.000 per bulannya,  dan sementara pengelola pasar baleendah sendiri tidak pernah tanggap dalam keluhan pedagang, khususnya kebersihan.

Pengelola Pasar hanya menjanjikan pepesan kosong mengenai pengangkutan sampah pasar, bila di tanya oleh pedagang selalu mengalihkan permasalahan ini kepada Dinas Dipertasih Kabupaten Bandung, dengan alasan yang kadang tidak masuk akal, para pedagang juga sudah bosan dengan janjinya, pengelola pasar hanya memikirkan uang restribusi pedagang saja, sementara pedagang tidak pernah susah dalam menarik uang kebersihan, tetapi kebalikannya sampah selalu di abaikan, harapan pedagang mengenai hal seperti ini baiknya ada kerja sama yang baik antara pengelola pasar dengan dinas terkait agar sinergis "tutur pedagang.


By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment