Wednesday, December 27, 2017

WISATA KAWAH PUTIH CIWIDEY TAK BUAT PENGUNJUNG PUAS, JALAN WISATA RUSAK BERAT

Siapa yang tak kenal Wisata Alam Kawah Putih Ciwidey Kabupaten Bandung yang terletak di Jl Raya Soreang Ciwidey Km 25 Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey, nuansa alam yang eksotik ini menyajikan ciri khas yang berbeda, danau kawah belerang yang hijau dengan bau belerang menyengat hidung. Momen seperti ini di manfaatkan oleh penjual masker khusus di area wisata, pengunjung tidak di paksa untuk beli masker, tergantung kebutuhan saja.

Pengunjung pakai masker di gunakan hanya sebagai filter pernafasan, untuk mengurangi bau belerang yang menyengat hidung saat di hirup, karena udara sudah tercampur dengan belerang di sekitar kawah. Sangat di sayangkan Pengelola Wisata Alam Kawah Putih tidak menyediakan masker gratis pada wisatawan pengunjung, dengan harga tiket masuk 25.000 per orang, seharusnya sudah free masker.

Saat di konfirmasi kantor pengelola wisata minggu 24-12-17 pukul: 11:40 wib, Hendri yang saat itu belum bisa di temui, karena sibuk dalam pemantauan area wisata, karena membludagnya pengunjung wisatawan saat liburan panjang. Penjual masker mengambil keuntungan 5 sampai 10 kali lipat kepada pengunjung wisatawan, kerena dengan harga 5000 per satu masker, yang biasa di jual 500 atau 1000 rupiah, menjadi keuntungan tersendiri.

Rawannya medan menuju ke lokasipun menjadi tantangan pengunjung wisata, pasalnya infrastruktur yang rusak berat dan jalan yang menanjak, membuat kendaraan tersengal, dan ada pula yang mogok, akibat kondisi fisik kendaraan yang kurang bagus, dengan masuk area wisata di stop untuk di periksa, tapi tidak dengan pulangnya. Karena banyak kendaraan lalu lalang bebas pulang begitu saja tanpa ada pemeriksaan keamanan saat pulang, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi hal yang tidak di inginkan.

Dalam meraup keuntungan wisata kawah putih cukup smart, dengan membuat akses jalan jembatan apung di atas kawah, hanya untuk selfi berfoto ria saja di kenakan tarif 10.000 rupiah per orang, dan ini cukup fantastic, dan sangat di sayangkan wisata yang cukup di kenal ini infrastruktur jalan hancur, dan area wisata alam kawah putih ini kurang tertata apik oleh pengelola.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Tuesday, December 26, 2017

BABAN BANJAR CAMAT RANCAEKEK KAB BANDUNG AROGAN SAAT MENOLAK DI WAWANCARA WARTAWAN

Kantor Kecamatan Rancaekek dalam posisi perawatan dan pembangunan, yang saat ini masih dalam pekerjaan menelan anggaran 160 juta, menurut sekcam (Iwan) harus transparansi cerdas, jangan transparasi stupid, ada yang di buka dan ada yang di tutup, guna meningkatkan pelayan publik yang maksimal, bagaimana bisa nyaman di kantor bila kantornya juga tidak nyaman, dan ini memang untuk meningkatkan pelayanan serta kenyamanan staff, sekaligus memberikan rasa nyaman terhadap pelayanan publik "tutur Iwan.

Ketika di tanya tentang persolanan Desa Nanjungmekar selasa 19-12-17 pukul: 12:55  wib, sekcam (iwan) menjelaskan, pihak kecamatan hanya memfasilitasi saja, dari Plt Kades yang bermasalah, terkait pekerjaan yang memakai anggaran desa saat itu, sudah di kembalikan, sesuai dengan perjanjian di bulan oktober 2017, adapun besar kecilnya saya tidak tahu, intinya selesai sudah dan tidak ada masalah, karena sudah Kades yang baru, saat di tanya kembali, terkait transparansi pembangunan yang tidak pakai papan proyek itu, sekcam iwan berlalu pergi, dengan alasan ada komandan di bawah.

Ketidak puasan akan wawancara pada sekcam yang berlalu pergi begitu saja,  akhirnya harus menemui camat, sebagai pelengkap keterangan.  Hal hasil Baban Banjar selaku camat rancaekek sudah berkomunikasi dengan sekcamnya, dan berkata,  " tadi sudah ketemu sekcam, yah sama saja gak perlu lagi nanya saya,  masa harus di tanya lagi, dan lagi apa memang harus transparan secara detail, gak juga harus lah, karena ada batasan juga,  kan kamu hanya wartawan " ungkapnya ", sambil menuju ruangan camat.

Saat di ruangan Babanpun menolak untuk di rekam terkait wawancara, saya gak mau di rekam-rekam, bila silahtuhrohim boleh, ngobrol biasa,  bila di rekam sudah gak usah, toh masalah apa lagi, masa saya harus meladeni wartawan yang nanya-nanya terus, bukan Inspektorat atau KPK, cuma wartawan, harusnya cari tahu saja, saya cape,  jangan nanya saya, kan saya juga masih banyak kerjaan yang lain, memangnya buat apa..?, dengan sinis, tanpa mau mendengar apa yang mau di tanyakan detail pada dirinya, Baban sepertinya tidak mau di tanya terkait desa nanjungmekar, yang mestinya dia menjawab secara profesional selaku pejabat publik.

Kembali pertanyaan di lontarkan, Baban Banjar Camat Rancaekek tak tahan emosi dan meledak, dia berlalu, dan membuka pintu,  seakan-akan mengusir, dan mengakhiri wawancara, berjalan menuju aula kecamatan, untuk menghindar, yang saat itu banyak di saksikan beberapa orang,  termasuk Yopi (wartawan) tabloid, sempat di tegur secara lantang oleh baban "yopi eta rarencangan wartawan tong bawa kadie", sontak mereka yang ada di aula kaget, dengan kondisi baban seperti itu, dan berdiri.

Di saksikan jelas beberapa orang yang ada, termasuk satpol pp, baban menolak keras di wawancara dengan nada gemetar dan melotot,  menunjukan dirinya selaku pejabat publik yang ekstrem dan Arogan, tidak sepantasnya etika sosok baban selaku pejabat publik kecamatan seperti itu, dengan lantang menjawab, bahasa sunda "embung" tidak mau di wawancara, sampai yang lain melerai untuk masing-masing mendinginkan suasan, di khawatirkan baban yang sedang naik pitam ini, bertindak berlebihan, karena emosinya.






By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Saturday, December 16, 2017

PEDULI SUNGAI CITARUM HARUM DALAM MERAWAT KEBERSIHAN SUNGAI HARUS MAKSIMAL "Kembalikan Sungai Citarum Harum Agar DUNIA Kagum"

Dalam menyingkapi kepedulian terhadap lingkungan khususnya Sungai Citarum yang menjadi kebanggaan jawa barat, yang telah tercemar limbah cukup kronis dari hulu sampai hilir, lahan hijau hutan yang nyaris gundul,  harus segera di tangani dan di urai bersama. Pemerintah menggelar bersama dan melibatkan stek holder yang lain, termasuk masyarakat peduli sungai. Acara berjalan di Gedung Graha Manggala Siliwangi Jl Aceh No 66 Sumur Bandung, sabtu 16-12-17 pukul: 08:00 wib, dalam tema Citarum Harum. Hadir Menko Maritim,  Staff Kepresidenan, Gubernur Jabar, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, BBW, DLH Jabar, KLH, Bupati dan Walikota Bandung, untuk menuntut lebih serius dan tegas dalam penanganannya.

Walikota Bandung Ridwan Kamil dengan sapaan kang emil menjelaskan, kurangnya SDM dalam penanganan kebersihan di kota bandung menjadi kendala,  membuat kang emil menambahkan sekitar 3000 tenaga sdm, untuk menangani kebersihan di kota bandung, dan PD Kebersihan menangani khusus sampah besar, dan kota bandung juga menyediakan drum untuk tempat sampah di masyarakat bandung. Kang Emil juga menganjurkan pada masing lurahnya untuk permalukan saja warga kota bandung yang buang sampah sembarangan, khususnya ke sungai, dan jadikan spanduk untuk di pasang,  agar setiap tetangganya lihat. Gagasan walikota terkait penanggulangan kebersihan di sungai pernah di tolak oleh BBWS, pada saat bbws yang lalu, kerena menurutnya ide saya sangat bagus, tapi di tolak, Kang emil juga menyiapkan exapator kecil dalam penanggulangan sungai citarum, untuk mengurangi kedangkalan sungai, dan ini untuk masing-masing Kecamatan di Kota Bandung" pungkasnya.

Menurut paparan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto, Das Citarum sepanjang 269 km,  kapolda sudah memantau pada minggu lalu, dan kondisi real juga terjadi jelas pencamaran limbah ke sungai citarum secara berkala, dan banyak juga tanaman yang di tebang menjadi hutan gundul, dalam pengawasan terkait pencemaran lingkungan, tentunya harus menegakkan peraturan, dan saya yakin bila perusahaan sebagai pelaku usaha mau menempuh izin lebih dulu, maka citarum tidak akan kotor seperti sekarang ini, dan bila ada tindak pidana maka saya akan proses tindak pidananya, saya selaku kapolda sudah berkomitmen dengan bapa gubernur jawa barat, saya siap membantu siapa saja, saya juga siap pertaruhkan jabatan saya, "tegasnya.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengenai Citarum Harum dan bersih,  harus ikut semua elemen untuk peduli lingkungan, jangan buang sampah sembarangan ke sungai, industri juga harus sadar jangan buang limbah ke sungai langsung, walau faktanya memang masih ada dan bandel, mungkin 6 bulan kedepan sudah maksimal, dan insya allah ada hasil yang cukup signifikan, karena sekarang kita sudah sama sama dan bekerja sama dari semua instansi dari pusat sampai bawah, untuk lebih perhatikan aliran sungai, kalau dulu belum bekerja sama, perusahaan industri yang masih bandel akan di berikan peringatan dan teguran, masih bandel juga akan dilakukan tindakan tegas, sekarang kan sudah bekerja sama semua dan TNI juga memantau langsung karena Pangdam III Siliwingi Mayjen Doni Monardo selalu melakukan pemantauan,  dan seperti apa yang di ungkapkan Kapolda Jabar, rawat sungai citarum bersama, karena air sumber kehidupan " tutur aher.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Friday, December 8, 2017

MADRASAH DINIYAH NURUL FAALAH BUTUH SENTUHAN SERIUS DEMI PENDIDIKAN MAJU

Madrasah Diniyah Nurul Faalah dengan tanah wakaf luas 145 m3 atau yang di kenal juga Mesjid Al Faalah, yang berlokasi di Jl.Mengger Girang IV Rt05/08 Kelurahan Pasirluyu Kecamatan Regol Kota Bandung, membutuhkan sentuhan dari pemerintah setempat, dengan memperhatikan betul demi meningkatkan kualitas pendidikan dini.

Saat di konfirmasi langsung kamis 07-12-17 pukul: 11:15 wib, Dati Daniati yang sedang mengajar Paud menjelaskan, bahwa Madrasah Diniyah Nurul Faalah memiliki murid 400 siswa, dari SMP dan SMA, jam belajar normal setiap hari, hanya saja belajar cuma 1 jam, mulai sore pukul: 15:30 wib sampai malam pukul: 21:00 wib, dengan pengajar hanya 28 orang " jelasnya.

Saya sendiri (Datik) mengajar Paud dan Tk, saya juga salah pengurus untuk di Paud, dan bertanggung jawab untuk Paud dan Tk, jujur saja sebenarnya berat dengan mengajar siswa dengan gaji yang cukup minim, tapi karena suka dan punya tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, maka saya dan rekan guru yang lainnya harus mengajar dengan suka rela, walau ada tanggung jawab juga sebagai ibu rumah tangga " terangnya.

Untuk Paud memang ada dana Spp tiap bulan sebesar 50 ribu di sini, dan siswa tidak harus bawa buku, alat tulis, dan lain-lain kebutuhan sekolah, semua sudah di sediakan di sini, ada juga fasilitas yang lain dari berupa matetial, seperti lemari, alat praga dari pemerintah maupun swasta, bukti kepedulian terhadap pendidikan, kerena memang ini adanya, yang penting belajar mengajar berlangsung " tutur Datik.

Penanggung jawab keseluruhan di Madrasah Diniyah Nurul Faalah ini, termasuk kelola anggaran Yayat Rustandi, hanya saja dia sibuk juga karena seorang pekerja di perusahaan, dan bisa di temui sore atau malam, harapan saya pemerintah di sini, khususnya Kelurahan dan Kecamatan juga ikut peduli, terhadap pendidikan, karena sejak berdiri tahun 2007 Paud, tahun 1990 an Madrasah, ya hanya begini begini saja, walau memang dalam fasilitasnya sudah banhak perubahan, dari pihak yang masih peduli, kebetulan di sini siswa rata-rata putra daerah " pungkasnya.

Menurut Datik, di sini juga ada rumah pintar, yang di bangun oleh Astra, dan ada juga siswa yang tidak mampu bayar Spp, astra akan menanggungnya, dengan syarat ada bukti dari sekolah, dan langsung di bayar sesuai dengan kwitansi per siswa, tidak melalui via lagi, bukti kepedulian astra terhadap lingkul pendidikan di sini sangat membantu sekali, khususnya bagi orang tidak mampu, dan itu juga menghilangkan beban kami " ungkap datik.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Thursday, November 30, 2017

PERUMAHAN RANAU ESTATE ARJASARI BELUM TERBIT IZIN DAN WARGA RESAH

Di konfirmasi langsung Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung,saat di temui di ruangan sekdes, selasa 28-11-17 pukul: 15:15 wib, Dadang Iyas selaku Sekdes Arjasari menjelaskan, bahwa perumahan tersebut belum ada Izin yang bisa di buktikan, dan pembanguna tersebut rawan longsor, khususnya Cluster B dan C yang sedang dalam pembangunan, ketika meminta rekomondasi pihak Ranau Estate Arjasari menodong seperti minta izin dangdutan, karena dadakan dan kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat, proyek pembangunan perumahan tersebut sempat di cekal oleh Rosiman Kades Arjasari "ungkap Dadang Iyas.

Dadang Iyas juga menjelaskan, proyek tersebut banyak pihak yang ikut campur terkait penyetopan proyek perumahan, pasalnya kades geram karena pembangunan belum izinnya belum terbit, dan segala kegiatan proyekpun tidak izin dahulu terhadap desa. Bayangkan saja minta rekomondasi harus libatkan oknum TNI AD dengan seragam dinas lengkap, datang ke desa meminta segera di tanda tangani surat rekomondasi terkait pembangunan perumahan Ranau Estate Arjasari.

Masalah tuntutan untuk warga saja, pihak perusahaan tidak ada realisasi, walau sudah ada MOU antara perusahaan, desa dan masyarakat, tetkait kompesasi warga, air bersih masih di abaikan oleh perusahaan, maka wajar saja Rosiman selaku Kades Desa Arjasari Geram dan meminta pihak perusahaan untuk segera memenuhi permintaan masyarakat yang sudah di sepakati, bahkan Rosiman minta terhadap Pemkab Bandung, agar izinnya di perjelas dulu, dan penuhi permintaan masyarakat " tutur dadang.

Kembali Dadang mrnjelaskan, dalam proyek perumahan, kebutuhan material bangunan dari luar, kesepakatan pihak perusahaan dengan desa terkait fasum fasos, pihak perusahaan baru menyediakan Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk warga perumahan, jelas bila sudah jadi perumahan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah desa, sementara fasum fasos terbatas, lalu apa keuntungan untuk masyarakat desa arjasari, pekerja saja di datangkan dari luar untuk pembangunan Perumahan Ranau Estate.

Kapolsek Pamengpeuk Kompol H. Rahmat Dasep angkat bicara saat di temui di kantornya, menurut Kapolsek, memang benar perumahan tersebut belum terbit izinnya, Perumahan Ranau Estate Arjasari adalah Program Pemerintah Pusat, Perumahan Rakyat 1 juta rumah, dan sejauh itu saya tidak tahu " jelasnya.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Monday, November 27, 2017

CAMAT GEDEBAGE SOSIALISASI PIPPK DALAM PENGGUNAAN ANGGARAN BISA HUTANG DULU "Cair di BAYAR"

Dana PIPPK memang cukup rawan dalam penggunaan pemakainya, dan sifat penggunaannya harus di kerjakan secara swadaya langsung masyarakat. Camat Gedebage (Bambang) hadir dalam lakukan pembinaan arahan di Kelurahan Cisaranten Kidul, jumat 24-11-17 pukul: 15:00 wib, bahwa persiapan PIPPK harus dari dini dan segera di,ajukan, dan harus bisa memetakan permasalahaannya, untuk mengajukan dan penggunaan dana PIPPK harus di pertanggung jawabkan, harus bisa dalam pembukuan guna mengatur pemasukan dan pengeluaran dalam persiapan pengajuan untuk anggaran 2018, dan teliti dalam menggunakan. Pemerintah Kota juga tidak bisa menurunkan begitu saja, harus sesuai dengan mekanisme, baru ajukan ke Pemerintah Pusat.

Sekcam Gedebage ( Aa Nurullah) dalam hal ini, siapa saja yang bisa memodali lebih dulu dalam kegiatan Pippk bisa melalui fander (donatur) karena dana masih tersisa 658 juta untuk kegiatan masing-masing rw di kelurahan ciskid, hanya saja belum bisa di cairkan, jadi dana dalam penggunaan Pippk bisa di tanggulangi oleh siapa saja yang punya uang, atau pihak ke tiga untuk kegiatan Pippk setempat, dan di jamin akan di bayar, dan tidak ada yang,menerima berupa uang dalam penggunaan Pippk, tapi berupa uang, dan jangan sampai melewati deadline "jelasnya.

Jadi bila sudah di siapkan dalam penggunaan Pippk, para pengurus lingkungan Rw/Rt bisa langsung dengan Ibu Susi (Kasie) selaku Pptk selaku fungsionalnya, dan selama belum di cairkan oleh pemerintah kota, maka bisa merangkul kerjasama material terdekat, dalam untuk melaksanakan Pippk yang sudah di renakan masing-masing rw, dan,jangan khawatir pasti di bayar, asal ada rincian dari pembelian material sesuai dengan kebutuhan "tegas Bambang.



By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Friday, November 24, 2017

BUANGAN TANAH HITAM PT. HIDUP INDAH PERMAI DI CEKAL OLEH CAMAT "Karena Tidak Ada Izin"

Pekerjaaan Mesjid Apung Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung, sudah berlangsung hampir 3 bulan dengan Pelaksana Pt. Hidup Indah Permai. Tanah yang di keruk mencpai 300.000 kibik. Saat ini tanah hasil kerukan season pertama di buang depan Gor GBLA  samping Tol, dan rencananya juga akan di buang dekat Kantor Kelurahan Rancanumpang Gedebage, dengan luas lahan 1 Ha, lahan kosong berupa sawah, buangan tanah yang hitam kelam itu akhirnya di protes camat gedebage, karena tidak ada izin.

Saat di konfirmasi langsung, Camat Gedebage (Bambang) di ruangannya menjelaskan, bahwa dirinya tidak pernah mengizinkan tanah buangan tersebut di buang di Stadion Sor Gbla, dan saya belum mengizinkan, apa lagi memberikan rekomondasi, hal ini jelas saya selaku camat tersinggung, maka dari itu saya hentikan, karena belum jelas perusahaan selaku kontraktor belum minta ijin, di satu sisi ini proyek pemerintah, ketika saya hentikan kegiatan buangan tanahnya, terkesan saya menghambat, tapi memang ini harus di klarifikasi, terkait buangan tanah tersebut, karena kontraktornya pihak swasta, dan buangan tanah jelas di anggarkan, dalam waktu dekat ini saya akan panggil mereka, pihak perusahaan untuk diklarifikasi "ungkapnya.

Dalam pembuangan tanah seharusnya Pt. Hidup Indah Permai selaku kontraktor yang menjadi mitra kerja BBWS Jabar, harus bisa menyediakan Disposal, artinya sudah punya buangan sendiri, dan sudah ada ijin antara pihak setempat, khususnya pemerintahan dan pemilik lahan, kerja sama memakai lahan untuk disposal, sehingga perusahaan tidak lagi bingung tanah harus di buang, karena memang untuk menyediakan disposal sudah di anggarkan, terhitung antara jarak jaub dan dekat, dan itu menjadi tanggung jawab pihak perusahaan selaku kontraktor.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Thursday, November 23, 2017

KADO TERINDAH DESA TEGALLUAR TAK LUPUT DI KEPUNG AIR "Setelah di Guyur Hujan Lebat"

Jl Raya Tegalluar Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kab Bandung, tak luput di kepung air, jalan raya utama hampir semuanya di selimuti oleh air. Banjir yang cukup tinggi, sejak senin yang lalu hujan cukup lebat, hampir melumpuhkan kendaraan yang melintas, khususnya R2, dan banyak warga yang khawatir akan keadaan ini, terpantau pada rabu 22-11-17 pujuk: 20:15 wib, banyak kendaraan yang mogok.

Banjir juga melumpuhkan sebagian aktifitas warga yang terendam air. Wilayah Rw 01 Tegalluar daerah dominan Industri dan Pabrik, sejauh ini masih belum terlihat pengusaha yang menyentuh labgsung warga, baik berupa sembako, dan lain-lain, sejak air menggenang dengan beecampur limbah, hal ini di keluhkan oleh beberapa warga setempat, yang tidak mau di sebut namanya.

Dominan besar penyumbang banjir, akibat banyaknya industri berdiri, dan kurang perhatikan saluran drainase, serta tidak membuat amdal yang baik. Semestinya Pemerintah setempat, harus mengkaji ulang terkait pembangunan wilayah, dan pihak desa sempat menurunkan medis untuk pengobatan warga bila sakit, berposko di pabrik electro gudang.

Menurut keterangan Kadus 1 tegalluar, saat di temui di kantor desa 23-11-17 pukul: 12:30 wib, Bantuan baru sampai kemarin 22-11-17 dari Dinsos Kabupaten Bandung, melalui kecamatan bojongsoang berupa beras 160 karung 15 kg sekitar 2,4 ton beras dan Toren 2 buah dengan kapasitas 2000 lt per toren di tempatkan di lokasi rw 07 dan rw 08 karena wilayah tersebut kurang air bersih, banjir merendam sebanyak 14 rw sedesa tegalluar, banjir terparah merendam Rw 01/6/7/8/9, bantuan siap di salurkan secepatnya " ungkapnya.

Kadus 1 kembali menjelaskan, saat ini baru satu perusahaan saja yang memberikan bantuan, pihak pengusaha pabrik KTM berikan bantuan hanya berupa beras, yang rencananya akan di turunkan sebanyak 14 ton, dan saat ini baru 3 ton, selebihnya nanti menyusul, dan itu juga segera di berikan pada warga yang terkena banjir " jelasnya.

Menurut Kepala Desa Tegalluar, Deden Galih (DG), bantuan sembako berupa beras akan di salurkan langsung pada lokasi yang terkena dampak banjir pada hari jumat 23-11-17, untuk saat ini hanya itu saja dulu " terangnya.




By Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Wednesday, November 22, 2017

KESENIAN SENI BUDAYA OLAHRAGA TRADISIONAL MEMILIKI KEARIFAN LOKAL DAN MENCERDASKAN ANAK BANGSA

Acara Olahraga Tradisional di selenggarakan oleh KOTI dan Disdik Dispora Kota Bandung. Acara tersebut di laksanakan di Eco Bambu Cipaku Jl, Cipaku Indah Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap Kota Bandung hari rabu 22-11-17 pukul: 08:00 wiib, acara olahraga tradisional cukup meriah dan sederhana dengan di hadiri lebih 1000 pengunjung, para siswa siswi sekolah dasar menyambut gembira permainan yang menjadi olahraga tradisional.

Ketua Koti Kota Bandung Andreas Wiharja, yang akrab di sapa kang wiwi mengutarakan, bahwa kesenian tradisional harus tetap di lestarikan, karena merupakan seni budaya lokal Indonesia khususnya yang ada di jawa barat seperti, galasin (hadang) sumpit, engrang, dogongan bambu, bakiak, seni olahraga tradisional membangun fisik, meningkatkan kecerdasan otak,  menumbuhkan budi pekerti, dan membangun jiwa kebersamaan sejak dini, bahwa lebih bisa menciptakan nilai kemanusian  " ungkapnya.

Menurut perwakilan sekolah SDN 167 Mengger Girang Regol Kota Bandung, Dalam acara ini, banyak siswa yang merasa senang, karena permainan ini cukup menantang, menguras tenaga dan harus berpikir agar bisa menang dari lawan, tentunya harus memiliki strategi dan stamina yang cukup, maka dari itu mental juara di bentuk dari dini, agar bisa menjadi pemenang, dan dalam permainan berlangsung, hanya berpikir harus menang, mun di sekolah mah sok sesah di atur, tapi didie mah tiasa di atur " ungkap abah dedi.

Asep Dadang Irawan Penilik dan Kordinator pelaksana dari Disdik Kota Bandung, Budi Panitia yang mewakil Dispora menjelaskan, olahraga tradisional harus di lestarikan, dan menjadi tanggung jawab bersama, tingkat sosialisasinya semua sekolah di 30 kecamatan, dan semua guru sudah di arahkan, acara ini di hadiri oleh sekolah se 30 kecamatan sekota bandung, peserta mencapai 700 siswa, tiap sekolah mewakilkan siswa prestasi di bidang olahraga, kedepannya olahraga tradisional harus bisa lebih lagi baik lagi dan di tingkatkan masing-masing cabang, bukan saja hanya jawa barat, bahkan sampai tingkat Nasional dan di kenal dunia, saat ini masih terus di genjot guna menciptakan putra putri yang berprestasi dan mental juara "jelasnya.

Abah Marmo yang menjabat Ketua Harian Koti dan Kasie Kemitraan dan Layanan Khusus Dispora Kota Bandung mengutarakan, semoga mereka lebih mencintai budaya asli lokal warisan leluhurnya, acara saat ini ada tingkat kota, nasional dan dunia, untuk negara lain juga sama memiliki seni budaya sendiri, dengan menampilkan tradisi asli, acara ini bisa terlaksana di biayai oleh dispora kota bandung, kedepannya saya berharap besar dari pusat Kemenpora bisa ikut membiayai juga, penyelenggara penuh oleh KOTI Jabar, harapan besat putra putri Indonesia khususnya Jawa barat bisa lebih mencintai NKRI melalui seni budaya olahraga tradisional, dan mereka tidak mudah terkontraminasi dengan permainan import melalui technologi modern, seperti gadget, game online, dan lain-lain " terangnya.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Tuesday, November 21, 2017

DESA BOJONGSOANG TAK PERNAH LEPAS DARI KEPUNGAN AIR "Sibat Bojongsoang Kerja Keras Ungsikan Warga"

Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung masih siaga satu dalam menghadapi bencana banjir, yang belum kunjung jua surut, dan merendam beberapa Rw di wilayahnya, Kades Desa Bojongsoang (A. Syahrul) sibuk singkapi bencana banjir yang melanda wilayahnya, dengan mempersiapkan dapur umum dan tempat pengungsian.

Menurut Pa Hendra penanggung jawab bencana Sibat Bojongsoang, Banjir menggenangi sebagian Rw Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung saat ditemui senin 20-11-17 pukul: 17:10 wib, daerah banjir antara lain Rw 10 rt 03/04/09, kedalaman mencapai 1,90cm, selebihnya 1,10cm, dan terendah 20cm. Dari total hapir seluruh 18 Rw, terutama Rw 1/2/3/4/9/10/11/17, daerah yang terendam air, akibat hujan lebat dalam beberapa hari ini "ungkapnya.

Pengungsi terbanyak di Rw 10 mencapai 51 kk atau 100 jiwa, Rw 09 23 kk ada 82 jiwa, warga dii ungsikan di Madrasah Nurul Haq, kepesulian datang dari Gerindra berupa air minum, indomie, roti, biskuit malkis, dan dari Kecamatan Bojongsoang ada Indomie 8 dus akua 3 dus, selimut bayi 14 lembar, matras 20 lembar, dan pihak pabrik Clive ada mie instans 30 dus, kopi 2 dus, beras 10 karung per karung 20 kilo " tutur Hendra.

Sementara dari Dirjen Mensos di salurkan langsung pihak kecamatan sebagai simbolis, hanya saja belum sampai pada masyarakat korban banjir.
Matahari dept store berikan indomie, air minum, odol sikat gigi, dan chiki snack langsung pada pengungsi. Hendra dan Daos Sibat PMI bojongsoang dalam hal ini bersyukur, pihak lain masih ada kepedulian pada korban banjir bojongsoang.

Tagana (Yusron) Kabupaten Bandung dan SIBAT bersama turun dalam tanggap bencana dan mengevakuasi korban banjir Bojongsoang dan sampah yang membludak, saat daerahnya terendam, dan memang yang bekerja keras kami, dan pihak BPBD tidak terlihat bersama turun dalam bencana banjir di wilayahnya, harapan kedepannya pemerintah harus lebih peduli lagi dalam menanggapi bencana " ungkap Hendra dan Daos.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Sunday, November 19, 2017

KORBAN HANYUT MANDALAJATI ANAK 7 TAHUN TERDAMBPAR DI SUNGAI CINAMBO GEDEBAGE

Anak hilang setelah pulang Jumatan dan akan berangkat ke sekolah, saat hujan deras masuk ke solokan. Kejadian berawal pada hari jumat, 17-11-17, sekitar pukul 12:30 wib, saat korban pada saat pulang jumatan dan akan berangkat sekolah dari rumahnya jl. Moh Syahri rt 02 rw 04 Kelurahan Sindangjaya Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.

Irwan Jaenudin orang tua korban menjelaskan, kondisi saat itu hujan deras, dan banjir  korban melalui jalan lewat pinggir dan, tidak tahu kalau disamping jalan tersebut ada gorong-gorong atau got, kemudiian korban terperosok masuk gorong-goring atau got, dan hanyut terbawa arus air yang cukup deras " ungkap Irwan.

Korban Dhio Argia Putra, mayatnya baru di temukan nyangkut di pinggiran sungai tadi hari minggu 19-11-17 pukul 06:30 wib oleh warga sekitar yang melintas sungai Cinambo Kelurahan Cisaranten kidul Kecamatan Gedebage kp rancapacing, korban di evakuasi pukul: 08:10 wib, Korban Dhio (laki-laki) 7 tahun kelas 2 SD di angkat dan di bawa langsung kekediamannya. Irwan orang tua korban menolak di otopsi, dengan alasan sudah menerimanya dan pasrah "jelasnya.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Tuesday, November 14, 2017

SUMMARECON CLAIM JEMBATAN BELI AMBRUK BERADA DI LOKASI KAWASAN PROYEK PRIBADI

BBWS Prov Jabar dalam fungsinya mengeluarkan izin rekomondasi mengenai pembangunan jembatan beli, karena melintasi jalur Sungai Cinambo Kelurahan: Cisaranten Kidul Kecamatan: Gedebage Kota Bandung, jelas ini menjadi kewenangan BBWS, terkait Jembatan Beli Summarecon yang ambruk apakah sudah ada izin dari BBWS, karena memakai jalur sungai yang mengalir di bawahnya.

Pihak Summarecon sendiri mengclaim, ketika di temui beberapa hari yang lalu, bahwa jembatan yang ambruk berada di kawasan proyek pribadi, bukan untuk umum, maka dalam hal ini tidak untuk konsumsi publik, apalagi tidak mengakibatkan jatuhnya korban luka-luka ataupun meninggal dunia " terangnya.

Di perjelas kembali oleh Kapolsek Gedebage Kompol Sumari saat di temui langsung untuk di wawancara, bahwa saya tidak tahu banyak, terkait kerugian dan lain-lainnya, hanya saja ini Laka Lantas murni jembatan ambruk, dan itu berada di kawasan proyek pribadi, laka lantas kami sudah menanganinya, yang penting tidak ada korban jiwa, ataupun luka " ungkapnya.

Ketika di konfirmasi  langsung selasa 14-11-17 pukul: 14:15 wib, kantor ruangan Rekomtek BBWS sepi. Agus Rison, Aris Sekertaris yang berkompeten dalam hal rekomondasi izin jembatan, sedang tidak di tempat, ruangan terlihat kosong pada jam kerja, keterangan security bbws sedang keluar, dan tidak tahu kapan kembali " ujarnya.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

Monday, November 13, 2017

DPRD KABUPATEN BANDUNG MASA SIDANG I TAHUN 2017 dari PARTAI NASDEM DI DESA MEKAR MANIK KECAMATAN CIMENYAN

Rabu, 9 November 2017. Mekar manik
Antusiasme masyarakat kecamatan Cimenyan yang hadir di Aula Desa Mekar manik Kecamatan Cimenyan, guna mengikuti Reses atau kunjungan dari Anggota Dewan Kabupaten Bandung yang berasal dari Mekar manik ini, seolah menyambung rindu warga Desa Mekar Manik.

Lama tidak bertatap muka dengan Wakilnya karena kesibukan semenjak menjadi anggota Dewan. Sejak masa kampanye hingga pemilihan, baru hari ini Ibu Nur Fitri Afriani ini bisa menemui masyarakat binaannya. Rasa rindu ini, pada sesi tanya jawab yang hanya diberikan kepada 3 orang yang bertanya, masyarakat begitu, represif bahkan sampai ada yang bertanya tentang kehamilan Ibu Dewan dan hanya mendoakannya.

Adapun isi reses sendiri yang di awali Oleh Kades Desa Mekar Manik yaitu ibu Hj. Ai Rohaeti, yang merupakan Ibu kandung dari Ibu nur Fitry Afriyani dengan ayah Bp H Ipik yang juga merupakan tokoh pertanian di wilayah Cimenyan. Berlanjut sambutan dari Ibu Nur Fitri Afriani serta dilanjutkan oleh Nara sumber Bp M Indra Anwari S.Pd. s. Yang mengupas tentang Mekanisme penyelenggaraan Reses di DPRD pada saat ini, dan kesibukan anggota Dewan, hingga penjelasan tentang persiapan PILKADA serentak.

Yang pelaksanaannya sudah mulai mendekati Bp Yana Sumarna, dan Ibu Yani sebagai pelaksana dan Team ahli dalam pelaksanaan reses kali ini menyampaikan, bahwa Reses partai NASDEM untuk masa Sidang I tahun 2017 di dapil III dilaksanakan secara maraton di 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Cilengkrang, Kecamatan Cileunyi, yang di laksanakan dari tanggal 9-12 November 2017.

Sementara jadwal yang diberikan oleh SETWAN DPRD Kab Bandung adalah dari tanggal 6 – 12 November 2017 artinya masih berjalan sesuai acuan jadwal SETWAN Kabupaten Bandung, secara kebetulan juga untuk DAPIL III ada Wakilnya dari Cimenyan. Sedangkan tujuan dari Reses kali ini adalah Menunaikan tugas dan kewajiban para Wakil Rakyat terhadap masyarakatnya.

Dan masyarakat yang ditemui merasa lebih memahami tentang makna dari Reses anggota Dewan, karena Reses dari Partai NASDEM kali ini cukup memberi gambaran akan kepentingan dan manfaat Reses anggota dewan terhadap konsituennya.

Semoga di masa mendatang kehidupan Berpolitik di negeri ini bisa lebih kuat dan sehat karena Wakil Rakyat memang saling menjaga dengan konstituennya. Hari Sabtu,11 November 2017 akan dilaksanakan di GOR Karya Mandiri Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang, sementara untuk Kecamatan Cileunyi dilaksanakan hari Minggu 12 Nov 2017.





By: Asep KW

Saturday, November 4, 2017

PELANTIKAN PENGURUS KOTI KOTA BANDUNG di ECO BAMBU CIPAKU " Mencerdaskan Anak Bangsa Shakti "

Pelantikan Pengurus Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) Kota Bandung masa bhakti 2017-2022, berjalan di Eco Bambu Cipaku Kelurahan: Ledeng Kecamatan: Cidadap Kota Bandung, sabtu 04-11-17 pukul: 08:00 wib, di hadiri segenap Pengurus Koti Jabar, Koti Nasional dan Sekda Kota Bandung (Yosi Irianto), KOTI Bandung mempunyai motto "Mencerdaskan Anak Bangsa Hingga Sakti (Asak Pangarti).

Pelantikan di isi dengan, pengajian, lagu Indonesia Raya, dan sambutan Petinggi Pengurus Koti. Jajaran pengurus Koti Bandung yang di ketuai oleh Andreas Wiharja, yang lebih akrab di sapa Kang Wiwi, berharap kedepannya Koti Kota Bandung bisa mewakili untuk mencetak generasi yang unggul dan baik, agar bisa berguna untuk Nusa dan Bangsa " ungkapnya.

Koti Kota Bandung yang di ketuai oleh Kang Wiwi seperti yang di jelaskan, memiliki tujuan Mencerdaskan Anak Bangsa Hingga Shakti, shakti yang di artikan Asak Pangarti (bahasa sunda) " tuturnya.

Menurut Nandang Ketua Koti Jabar, Koti sudah menjadi Badan Sendiri, dan sudah terbentuk 10 kota/kab sejabar. Untuk yang di unggulkannya olahraga tradisional salah satunya enggran, berbahan bambu, koti jabar akan memiliki anggaran sendiri, dan mengedepankan olahraga tradisional, sumpitan, dan panahan" tutur ketua koti jabar.





By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)