SMAN 1 BOJONGSOANG Kabupaten Bandung Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang telah mengadakan Study Tour (Piknik) pada hari minggu 26-02-17 pukul: 23:00 wib yang semestinya tidak di lakukan pada saat para pelajar mengikuti wajib belajar, siswa kelas 11 seluruhnya kumpul persiapan berangkat ke Jogya, di ikuti oleh para guru dan Kepala Sekolah (Opan Sofwan) dan jajaran guru yang lainnya. Sebanyak 6 (enam) kelas dan jumlah 156 siswa/siswi sekolah mengikuti study tour selama 3 (tiga) hari dalam kunjungannya ke Jogya pada hari dan jam belajar Senin, Selasa, Rabu, yang semestinya para siswa wajib mengikuti belajar di sekolah duduk di kelas.
Di jumpai langsung sekolah SMAN 1 Bojongsoang, saat di konfirmasi selasa 28-02-17 pukul: 10:50 wib, guru membenarkan adanya kegiatan tersebut, dan terlihat para siswa lebih asik ngobrol dengan yang lain, dengan jumlah pengajar sebanyak 46, hanya sisa 11 guru, selebihnya ikut rombongan ke JOGJA, dan ada juga guru yang tidak hadir, di karenakan tidak ada jadwal mengajar, sekitar 22 guru ikut meramaikan aksi jalan-jalan study tour kelas 11 (sebelas), termasuk Kepala Sekolah (Opan Sofwan) selaku penanggung jawab sekolah dan yang punya kebijakan, meninggalkan tanggung jawabnya selama proses mengajar dan belajar terhadap siswa/siswi yang lain.
Seperti itik kehilangan induk, sehingga situasi lingkungan sekolah menjadi tidak karuan, dan banyak siswa/siswi yang terlantar memilih nongkrong di sekolah, karena jam belajar tidak maksimal, cenderung lebih banyak bermain, seperti taman kanak-kanak. Walaupun ada segelintir guru yang hadir, di karenakan ada ujian praktek kelas 12. Para siswa di pungut bayaran 1.000.000 per siswa untuk mengikuti Study Tour (Piknik) menuju Jogja selama 3 (tiga) hari kerja senin, selasa dan rabu malam yang rencananya kembali ke bandung, yang semestinya itu tidak perlu di lakukan, mengingat mereka semua harus banyak belajar dalam ruangan kelas, apapun alasannya pihak Kepala Sekolah (Opan Sofwan) SMAN 1 Bojongsoang dan para guru yang ikut serta, telah mengabaikan anak murid didiknya dalam masa belajar dan mengajar, dan jelas itu hak mereka, tidak perlu membawa para muridnya untuk study tour (piknik) pada saat yang tidak tepat, khususnya dalam masa belajar saat jam kerja, kuat dugaan program study tour sekolah hanya alasan saja untuk meraup keuntungan pribadi.
By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment