Wednesday, March 15, 2017

Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat, R. Fitrun Fitriansyah: “Sistem Politik Bagaimana Kepemimpinan Melayani Rakyat Tanpa Harus Berbenturan Dengan Persoalan Hukum”

Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat,  R. Fitrun Fitriansyah saat dijambangi di ruang kerjanya mengatakan, untuk 2018 pemimpin Jawa Barat harus pemimpin yang benar-benar dicintai oleh rakyat. Kalau dia dicintai ku rakyat minimal dia juga bersungguh-sungguh. Dia merasa terbebani seperti apa? Walaupun itu sederhana, susah. ditambah lagi pencitraan, tapi karena bagian dari ikhtiar teu nanaon.

Khusus pengkaderan, Kang Fitrun menjelaskan, kalau pengkaderan internal kita fokus saja sekarang. Untuk itu, semua DPC sedang mempersiapkan pendidikan politik yang begitu simultan. “Jadi kita berharap di pemilihan legislatif (pileg) 2019 itu benar-benar bisa menghasilkan kader yang bukan hanya ikut kontestasi saja, tapi mereka sudah memahami apa yang harus mereka lakukan. Jangan sampai mereka, ketika mereka siap bertarung. Kemudian ketika mereka menang mereka tidak siap melakukan kerja. Politik untuk membela rakyatnya itu yang harus di training. Soalnya kalau mereka sudah jadi, kadang mereka lupa dengan kesibukannya. Agenda kunker we , ka kaler ka kidul, ka kaler ka kidul, aya we teu beres-beres, teu karasa 5 tahun habis, pemilu lagi,” tandasnya.

Makanya, tutur Fitrun, di Hanura kita ada yang disebut apa namanya pendidikan politik sekolah kader. Mereka kita kasih bekal, bagaimana sistem politik, bagaimana kepemimpinan dan bagaimana melayani rakyat tanpa harus berbenturan dengan persoalan hukum. Kesadaran ini kan penting. “Kalau dia hanya berpikir berkuasa untuk mendapatkan kursi. Ya, akhirnya akan seperti ini juga. Kita harus punya warna tersendirilah. Insya Allah, apapun program yang hari ini kita lakukan kita harus bertahap menyelesaikan program kerja, sehingga menghasilkan Wakil-Wakil Hanura nu bararenar, kan begitu? Yang susah mah Wakil yang benarnya. Kalau yang ingin mah banyak,” selorohnya.   

Fitrun menyatakan, kita konsentrasi untuk menghadapi verifikasi di pilkada, Pertama, Verifikasi KPU, bagaimana kita lolos jadi peserta Pemilu di 2019 dan segala energi kita konsentrasi kesitu. Kedua, bicara partai adalah bicara bagaimana kita bisa melakukan tata kelola kekuasaan dengan baik, salah satu pintunya adalah jadi pemenang di Pilkada. “Jadi kita konsentrasi dua agenda besar itu, dan kita inginkan kader-kader kita adalah di daerah yang bisa merebut posisi pilkada itu,” katanya.

Harapan kedepan, imbuh Fitrun, target kita ga muluk-muluk, di 16 kota/kab se Jawa Barat. Target di internal kita itu, menang di 7 daerah. “Wabil Khusus di 5 daerah menjadi prioritas kita untuk mengusung kader sendiri, sehingga warna partai dan keputusan partai dalam rangka memberikan  pelayanan yang terbaik terhadap rakyat yang bisa kita dilakukan. 5 daerah itu yang mana? Ya, rahasia dapurlah.”



By: Yefri Sunda Pos (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment