Kepala Sekolah Agus R, yang juga sebagai Pimpro dan penanggung jawab dalam SMKN 1 Cilengkrang Kabupaten Bandung mengeluhkan bahwa Anggaran APBN sebesar 2,2M di nilai sangat minim, pasalnya banyak pengeluaran untuk kebutuhan belanja yang tidak di duga. Di temui di lokasi proyek Ciwaru Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung senin 03-10-16 pukul: 14:20 wib, Agus (Pimpro) menjelaskan kepada media bahwa dirinya sudah kewalahan dalam mengatur keuangan pembangunan sekolah ini. Karena banyak pengeluaran yang tidak di duga, bayangkan saja kebutuhan material bangunan berupa batu, pasir tidak bisa langsung diangkut ke lokasi proyek, sehingga harus di turunkan dulu separuhnya di jalan, angkutan tidak kuat nanjak di sebabkan akses medan jalan yang kurang baik, dan ini menyebabkan biaya extra dalam pengangkutan barang.
Pembangunan SMKN 1 Cilengkrang Kab Bandung ini sudah masuk kriteria prosedur untuk Unit Sekolah Baru (USB) dengan tanah yang sudah di sediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung seluas 1,6Ha, yang sudah di beli oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dari masyarakat, dan di peruntukan untuk Unit Sekolah Baru (USB). Saya (Agus) selaku Pimpro dan juga Kepala Sekolah siap bertanggung jawab atas proyek ini dalam pembangunannya, dalam penggunaan kebutuhan material sudah mendekati SNI, walaupun ada kekurangan, karena maklum saja kebutuhan belanja material cukup besar dan wajar saja bila saya mencari yang terjangkau, agar kebutuhan tercukupi "tuturnya". Dalam Pembangunan sekolah ini pihak-pihak terkait dari Pemerintah Daerah, Provinsi dan Jakarta sudah melakukan Survey, dan tidak ada masalah bahkan mendukung, mengenai Papan Proyek tidak mesti ada karena tidak ada dalam Juklak dan Juklisnya, seperti yang di jelaskan di perkuat dari Direktorat Jakarta (Yudi) tidak harus ada, walau ini Anggaran APBN, masyarakat tinggal mempertanyakan saja pada Pimpro tersebut, seperti yang di ungkapkan oleh Agus dan Yudi di lokasi dalam komunikasi via mobille.
Mengenai akses jalan yang di nilai kurang dengan ukuran hanya 2,5 m, itu sudah lebih 3 m, karena ada posisi untuk jalan warga juga saluran air yang seharusnya menjadi akses jalan masuk lingkungan sekolah, sehingga tidak menyempit, dan memang aksea jalan masih belum baik, becek dan amblas, karena bila dana ini di gunakan untuk infrastruktur jalan akan mengganggu pembangunan sekolah ini. Dan saya berusaha untuk cukup dengan anggaran tersebut, dalam pekerjaan Cut and Fill saja sudah buang dana, karena harus menggunakan alat berat (Beco) 3jt per-hari, dan belum di pondasi agar tidak longsor, sampai saat ini masih di khawatirkan bila bangunan longsor, karena musim hujan yang cukup tinggi saat ini. Agus juga terlihat kaku ketika ditanya ada Titipan dari DINAS terkait mengenai material bangunan yang masuk, saya tidak enak menjelaskannya, takut salah "tutur Agus" sambil merunduk.
By: Hendra (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment