PPDB Sebuah akronim yang mulai lekat di telinga masyarakat umum, khususnya masyarakat yang bersinergis dengan dunia pendidikan. Kepala sekolah,para Guru, Satpam Sekolah, Orang tua Siswa, para siswa yang baru lulus kemarin tentu masih hangat dalam ingatan mereka hal-hal yang menyangkut hiruk pikuk PPDB 2016, khususnya di kota Bandung.
menilik PPDB dari unsur ke arifan lokal.
Kita patut bersyukur karena para pendahulu kita menempatkan PENDIDIKAN dalam Dasar negara kita, dan menempatkan pendidikan dalam UUD 1945 pasal 31ayat 1-5. Negara kita yang mempunyai lambang BURUNG GARUDA bertamengkan PANCASILA bersemboyankan BHINEKA TUNGGAL IKA yang artinya "Berbeda-beda tapi satu tujuan" menyatakan bahwa negara kita terbentuk dari beribu pulau dan bermacam suku tentunya, bermacam pemahaman tetapi tetap satu tujuan yaitu NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA( NKRI), dan pemahaman atas nama kesukuan adalah yang sekarang lebih dikenal dengan KEARIFAN LOKAL dan untuk kota Bandung yang dikenal dengan suku Sunda pemahaman yang paling utama diterapkan dalam keluarga adalah :ASAL TIMANA,KEUR DIMANA,REK KAMANA.
1. ASAL TIMANA mengajarkan konsep Ilahiyah yang mana setiap makhluk dimuka bumi tentunya mempunyai penyebab keberadaanya, jika manusia adalah berasal dari Ibu dan Bapak tentunya ada asal mulanya dan jika dirunut akan membawa kepada Adam dan Hawa sebagai manusia pertama, Dan jika ditelaah kembali akan menghadirkan Allah Swt sebagai penciptanya. Hal ini dijadikan sebagai dasar negara kita dalam Sila Pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Secara tidak langsung orang sunda dituntut untuk tetap menghadirkan Tuhan dalam setiap tindakkannya dan itu harus menjadi falsafah hidup agar tidak menjadi ADIGUNG ADIGUNA manusa nu poho kana asal muasalna (Manusia yang merasa pintar berkuasa atas semua Hal/menjadi Tuhan dan harus ditakuti), hingga jika MANUSIA SUNDA ini kelak berhasil tidak merasa sombong,angkuh, merasa berkuasa hingga harus ditakuti dan meniadakan unsur lain yang lebih berkuasa di muka bumi, semisal orang menjadi takut ketika TIDAK MENGIKUTI PENGUASA/ATURAN PENGUASA AKAN DIPECAT diberhentikan pekerjaannya dan matilah sumber rizkinya. STATEMENT SEPERTI INI menyebabkan MIDUA GUSTI (SYIRIK), karena takut atasan tanpa melihat Tuhan sebagai pemberi rizki. Jadi dalam hal ini ORANG SUNDA tetap harus berhati-hati dalam bertindak KEBIJAKAN, CARA KERJA/TEKNIS, PERTANGGUNG JAWABAN ATAS PEMIKIRAN dan PERBUATAN (UCAP, LENGKAH, PARIPOLAH).
2. KEUR DIMANA (Sedang dimana) sebuah kata yang menanyakan kedalam diri setiap Insan Sunda / InSun yang merupakan kata yang ringan menyatakan LENGKAH atau sebuah tindakan yang dilakukan lengkap dengan apa yang diperbuat disuatu TEMPAT, POSISI DIRI konotatif, KEGIATAN YANG DILAKUKAN. Falsafah ini diajarkan agar manusia sunda SADAR dan memberikan pelaporan diri tentang apa yang dilakukan atas dasar Falsafah ke 1, dan lebih di kenal dengan tindakan ELING (tetap melakukan pekerjaan /tindakan tanpa melupakan bahwa dia adalah mahluk Tuhan). Hal ini diterapkan agar manusia tidak menjadi TAKABUR/lupa diri, sehingga membuat manusia sunda tetap rendah hati, berlaku baik terhadap sesama, tidak menyakiti atau mengkhianati baik secara lisan, tulisan bahkan kebijakan. Tercermin dalam sikap ELING tadi bahwa dia harus memberikan pelaporan diri kepada Asal nya yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dan hal ini tercermin dalam kosa kata Sunda yaitu ULUK SALAM diawal tindakan dan diakhir tindakan. Jika di pinjam konotasi bahasa Arab lebih kepada KHULUQ: Hati yang terdalam dan dekat dengan pencipta, SALAM: Selamat, dan jika digamblangkan adalah HATI YANG SELAMAT KARENA DEKAT DENGAN TUHAN. Sebagaimana kita ketahui orang Selamat adalah suatu kebahagiaan disana tercermin suasana tanpa penderitaan, tanpa tangisan, tanpa penyesalan, saling toleransi, saling memahami, menyayangi, bijaksana tidak ada kebohongan apalagi pengkhiatan atau kenistaan lainnya, ini adalah murni kebahagiaan berdasarkan keikhlasan/Salamet (Sunda).
SALAMET sendiri merupakan sebuah kata yang SAKRAL dan kata ini memerlukan sebuah proses dan pemahaman secara mendalam yang disebut pendidikan. Dan ULUK SALAM adalah sebuah pendidikan moral awal yang diterapkan orang Sunda terhadap apapun baik itu manusia, alam,ataupun benda. Dimana disitu dibuktikan bahwa kita mengakui, menghargai dan menghormati,serta mensyukuri atas apa yang diciptakan, diberikan, dan di takdirkan oleh sang pencipta. Akan tetapi bersikap tegas dan bertindak jika dalam konteks KEUR DIMANA ada hal yang bertentangan dengan kata SALAMET/NYALAMETKEUN (bahasan diatas) tidak dapat terealisasi karena terkait dengan pembelajaran moral dalam bermasyarakat/dengan alam melanggar Falsafah/tindakan ULUK SALAM (Hate nu SALAMET). Dan pemahaman tentang SALAMET harus ditempuh dalam metode ajar mengajar dan lebih ringkas disebut ATIKAN (pendidikan). Terkait dengan ATIKAN atau PENDIDIKAN Manusia Sunda harus kembali mengingat keberadaan dan asal muasalnya ASAL TIMANA, KEUR DIMANA, REK KAMANA.
Dan jika manusia Sunda memahami hal ini, akan melahirkan kebijakan yang tenang, toleran, tidak menyakiti, BIJAKSANA tanpa ada keberpihakkan atau BIJAKSINI. Dia akan selalu ingat bahwa dirinya akan kembali kepada penciptanya, dan menempatkan Tuhan GUSTI ALLAH sebagai satu satunya zat yang harus ditakuti menafikan kepentingan HARTA, TAHTA, WARIA (tulisan ini untuk Wanita dan Pria). Konsep ELING agar tidak menjadi manusia serakah, jumawa,dan sering dilanggamkan sebagai pengingat " eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam dharma wawayangan bae".
Dalam ATIKAN/PENDIDIKAN seseorang harus memahami 3 hal ini, jika sudah mumpuni dalam pemahaman hal tersebut barulah disebut GURU, karena dianggap bisa mengantarkan Seorang Manusia Sunda dalam kehidupannya agar tidak SERAMPANGAN, sehingga menjadi Guru kehidupan. Seorang Guru harus bisa merangkum 3 hal tersebut dalam VISI kepengajarannya menentukan ARAH DIDIK masyarakatnya dalam konsep SALAMET NYALAMETKEUN, guna menenuhi melengkapi pemahaman REK KAMANA.
3. REK KAMANA
Sebuah kata tanya dimana kata ini merupakan kata yang mengingatkan manusia sedang berada dimana atau KEUR DIMANA. Juga mengingatkan tentang tujuan yang akan dicapai dalam suatu akhir proses baik dalam kehidupan maupun pekerjaan, dari posisi saat ini hingga proses pencapaian berakhir. Dan ketika kata ini keluar atau dipertanyakan manusia ditatar sunda dituntut SADAR DIRI pada saat ini sudah memiliki apa?, yang akhirnya menuntun manusia di tatar sunda untuk tetap belajar, mengukur kemampuan NGUKUR KA KUJUR sehingga dalam setiap tindakkanya tidak melukai, mencedarai, menyakiti baik diri, orang lain, atasan, bawahan, alam sekitar yang menyebabkan dia gagal dalam keparipurnaan tujuan REK KAMANA.
Dalam proses pembelajaranpun tidak serampangan karena secara Adat sudah diajarkan memahami skala prioritas mana yang harus di dahulukan atau disebut ADAB.
ADAB adalah suatu urutan yang harus dilakukan manusia ditatar sunda agar tidak salah kaprah, berisi tentang aturan yang entah oleh siapa asal muasalnya akan tetapi masih dalam kontekstual SALAMET/NYALAMETKUN .berikut akan ditulis ilustrasi tentang ADAB agar manusia di tatar Sunda Selamat dan menyelamatkan baik dalam tindakan maupun kebijakan.
- NGA AGUNGKEUN GUSTI
- NYAAH KANU NGINGETAN
- TAAT KA PAMINGPIN NU BENER KATUT NYALAMETKEUN
- SEJA BABAKTI KA IBU RAMA
- NYAAH JEUNG HORMAT KA GURU
-NYAAH JEUNG HORMAT KA DULUR, BARAYA JEUNG TATANGGA
-NYAAH JEUNG HORMAT KA DULUR JAUH JEUNG BABATURAN
- NYAAH KA LEMAH CAI
-NYAAH KA BANGSA JEUNG BUDAYANA
- NGAMULYAKEUN PAPADA UMAT MANUSA TETEP NYAAH KA SATO
-BISA DIPERCAYA,JUJUR,BOGA KA ERA JEUNG ASAK HAMPURA.
-BOGA SIKEP KSATRIA.
dari rangkaian adab ini membuat manusia Sunda sadar akan kelemahan diri dan berhati-hati (tarapti) hingga dalam kehidupannya selalu ber Uluk Salam dan dalam paparan panjang untuk suatu tindakan besar yang melibatkan banyak orang dan menghadirkan Tuhan didalamnya disebut REKE'S. Hal ini dilakukan guna mencapai suatu ke PARIPURNAAN tujuan. Dari paparan semua tulisan diatas semoga dapat memberikan gambaran bahwa di TATAR PASUNDAN ada ADAB yang notabene bernafaskan keagamaan terutama ISLAM, terbukti dari padanan kosa kata yang hampir mendekati bahasa Arab ataupun dipengaruhi Arab. Orang Sunda harusnnya bangga karena Falsafah ASAL TIMANA, KEUR DIMANA,REK KAMANA merupakan sebuah falsafah yang sangat besar dan meyeluruh dan dari cara penyampaian mudah diingat.Semoga dengan adanya tulisan ini dapat mewarnai pelaksanaan PPDB selanjutnya.
Penulis: Asep Buhori Kurnia
Tokoh Muda Budayawan Sunda.
Ketua Umum LBP2 Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan
By: Asep KW
PPDB gak ada habisnya, selalu cari celah untuk usaha sampingan yang berkepentingan.
ReplyDelete