Dinas Sosial Kabupaten Bandung saat di sambangi langsung oleh jayantaranews.com senin 30-07-18 pukul: 14:10 wib di ruang Kepala Bidang Fakir Kemiskinan Dinsos Nia Nindhiawati " saya sudah biasa urusan dengan wartawan, dan banyak rekan wartawan, bila sudah sesuai pada on the tracknya kenapa harus takut, dan kadang humas kab bandung sendiri bila ada berita, di tunggu klarifikasinya, dan bila ada berita juga tidak ada masalah, yang penting pada on the tracknya saja, menurut saya tidak ada masalah, kadang juga kan pimpinan beda yah, dengan berita ada yang merasa terganggu " ucapnya.
Buat saya mah kalau on the track, saya tidak takut, bayangkan untuk mengurus masyarakat yang ada, dalam mengurus SKTM juga harus di perhatikan, bayangkan 3,6 juta jiwa, Bdt 1,3 juta jiwa, penerima, penerima Bpnt 168 ribu, penerima Bk 93 ribu, ini juga tidak mudah, sangat bayak, dan buat saya jangan dalam urusan ini saya gak main-main, dan buat saya berita juga sebagai warning " tutur Nia.
Bpnt posisinya sudah free market, siapapun warung boleh melayani, uang langsung masuk Kpm, baik Bumdes ataupun warung, dinas tidak intervensi langsung, karena dinas tidak di libatkan terkait barang, sementara Bumdes sendiri bebas memilih, dan bisa mencari untung sesuai margin, yang penting sesuai dengan pedum, kita dinas hanya verifikasi dan sebagai tikor, pemantau dan pengaduan, beras harus premium dan harus ada telur, sesuai dengan harga eceran tertinggi untuk bpnt " tegas Nia.
Dinas Sosial sebagai entry, dan semua yang mengatur dari Bank, seperti kartu, saya pernah mengajukan untuk menggandeng Bulog, karena Bulog perusahaan plat merah, dan bisa menjaga kestabilan kebutuhan masyarakat, bila mana ada kelangkaan kebutuhan sperti beras, bumdes boleh ambil keuntungan, dan akan di bagi sesuai dengan keterlibatan di bumdes, saya dorong bumdes karena desa bukan kota, coba bila warung hanya keuntungan sendiri, dan bisa juga terjadi mark up, bila bumdes keuntungan bisa di bagi dengan desa, dan sosial lainnya " ungkap Nia.
Bila di warung tidak akan di ketahui, baik dari kebutuhan kpm, dan banyak kartu yang kosong atau tidak ada isinya, siapa yang tahu, tapi bila bumdes pasti terpantau, dan buat saya jangan main-main, karena akan saya pantau, Tksk juga sampai bermain di situ, saya mah tidak ada beban, silahkan adu geulis dengan bumdes, tapi jangan main-main, atau akan berurusan dengan saya " tutupnya.
Mari kita sering sharing, dan komunikasi dalam berita, dan saya akan terdepan untuk mengurus masyarakat, dan saya juga tidak alergi dengan wartawan, apa yang bisa saya bantu, saya pasti bantu, dalam mengurus Bpjs juga gratis kok.
By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment