Saturday, August 4, 2018

TISNA SANJAYA DUKUNG CITARUM DENGAN MENOREHKAN LUKISAN PANJANG DINDING MUKA JEMBATAN BIRU

Pelukis terkenal asal bandung Tisna Sanjaya yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 28 Januari 1958, seniman berkebangsaan Indonesia ini, berencana akan melukis tembok sepanjang hampir 200 meter, yang berlokasi di cijagra cigebar Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Lokasi perbatasan bojongsoang dan baleendah ini mrnjadi moment pertama seni lukis tentang citarum, tempat yang di kenal jembatan biru ini, akan menjadi icon muka publik citarum harum jawa barat.

Saat di mintai keterangan langsung oleh team jayantaranews.com kamis 02-08-18 pukul: 11:35 wib, terkait dinding yang akan di lukis, dirinya (tisna) menjelaskan " saya terpanggil akan sebuah karya untuk di tuangkan dalam sebuah lukisan tentang masyarakat dan citarum, yang saat ini menjadi perhatian dunia, dan mendapatkan predikat terkotor sedunia,ternyata Pasukan Siliwangi, mampu merubah itu semua, khususnya di sini, yang dulunya sampah, kini menjadi indah " ucapnya.

Saya akan siap untuk melukis, dengan tema citarum dan semua elemen, khususnya masyarakat sini, dari awal citarum di mulai, sampai hari ini, dan  bersama-sama mendukung citarum, duet dengan Dansektor VI Kol Inf Yudi Zanibar, dan dengan rakyat serta warga yang mendukung suksesnya citarum ini, agar menjadi sebuah inspirasi, kekuatan, dan kebersamaan melalui media seni lukis, dan saya akan kumpulkan seniman bandung, untuk menjadi satu inspirasi, tentang citarum, betapa pentingnya air dalam kehidupan kita, agar sungai kita bersih seperti dulu kala " tutur tisna.

Masih saya ingat dulu, bahwa ada tokoh yang terkenal di cigebar ini, dan kebetulan saya juga di cegebar dulu, Dalang Maha Guru Mama Atmaja, dan Aki saya dari sini, Abah Sunarya (Dalang) dan sudah ke makamnya tokoh seni budaya dan saya akan melukis dengan tidak melupakan unsur tradisional kebudayaan jawa barat, bersama tokoh seniman Ustad, tergabung dalam Ustad Muralis, ustad yang menyampaikan dengan lukisan, seni yang tampil di sini bukan karya kita, tapi karya mereka ( masyarakat), kita akan berkolaborasi dengan seniman bandung tentang citarum, cikapundung, yang dulu seperti apa, dan baru ide, lebih ke dua dimensi, dari berbagai macam seni, dari semua pihak, ada calung, band, terutama warga untuk punya harapan tentang air, juga ada nilai-nilai spiritual deangan agam dan kehidupan sehari-hari, seperti wudhu dengan air, dan harus air bersih, agar ada budaya jangan buang sampah sembarangan " jelas tisna.

Mungkin saat ini buat sketsanya dulu, dan akan selalu komunikasi dengan Kol Yudi, mungkin akan mengumpulkan warga sekitar, dan siap duet dengan Dansektor VI, dengan berjuang melalui media lukisan di dinding tembok batas, mungkin agustus sudah bisa siap yah, agar bisa prok prak, gak seperti dulu, seni lukis lebih ke sporadis, sekarang ini beda lebih prak gitu, dengan metode langsung,dan akan diskusi dulu, 4 tahun lalu saya juga pernah melukis tentang citarum, dan lebih ke kritik " tutupnya.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

1 comment: