Banjir yang mengenangi Desa Tegalluar Bojongsoang telah melumpuhkan sebagian masyarakat yang ingin melintasi wilayah tersebut, pasalnya banjirbkali ini cukup dalam, dan banyak kendaraan R2 yang mogok saat melintasi wilayah tersebut, bahkan ada jalan yang di sterilkan oleh warga, di khawatirkan jika lewat akan menimbulka obak yang di hasilkan kendaraan R4 masuk dalam rumah, kendaraan yang melintas hanya di perbolehkan dalam pengiriman sembako, dan memakai mobil truck.
Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung lakukan kegiatan bagi sembako untuk masyarakat korban banjir minggu 25-02-18 pukul: 06:30, kegiatan tersebut tak luput melibatkan satuan Prajurit TNI Kodam III Siliwangi yang di Komandoi oleh Sub Sektor 1 Kapten Nasrul selaku Dan-Sub Sektor 6. Banjir menggenangi semua Rw Se Desa Tegalluar Bojongsoang, yang di guyur hujan cukup lebat sejak jumat kemarin.
Bantuan tersebut di peruntukan untuk masyarakat desa tegalluar, antara lain seperti, air bersih, beras, supermie di setiap Rw. Kapten Nasrul selaku Dan-Sub 1 Sektor 6 menjelaskan, " bahwa kami sealaku Prajurit TNI Kodam III Siliwangi harus peduli atas musibah yang terjadi, karena masyarakat juga harus benar di perhatikan, mengingat banjir ini hampir semuanya tergenang air, dan saya sendiri selaku prajurit harus sadar, bahwa kita ada untuk mereka, " jelasnya.
Galih Hendrawan Kades Tegalluar menuturkan, " banjir walau saat ini sudah mulai surut, memang saat ini cukup luar biasa, tidak seperti kemarin, semua merasakan banjir, hal hasil kita juga harus sadar dengan situasi seperti ini, banyak masyarakat kita tidak bisa bekerja dan aktifitas terganggu akibat banjir yang cukup dalam, saat ini baru bantuan datang dari Tagana Dinsos Kab Bandung, berupa perahu fiber 2 unit, sembako beras, supermie, minyak, air mineral, dari swasta Industri KTM 14 Ton, PHBS berupa MCK Mobille 2 pintu, dan Air bersih berupa 5 mobil tanki 5000 lt, dan baru turun 3 tanki, menunggu 2 tanki lagi " jelasnya.
Dalam hal ini Pemerintah Desa Tegalluar sudah mengajukan ke BBWS, untuk segera melakukan normalisasi sungai khususnya, karena tegalluar di lintasi oleh beberapa anak sungai yang langsung masuk ke aliran sungai citarum, mulai dari citarik, cinambo, dari rancaekek dan cipamokolan, dan perlu adanya kerja sama dengan beberapa pihak terkait, mulai dari Pemda Kabupaten Bandung, Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat, khususnya BBWS, dan kami pernah mengajukan, untuk segera melakukan normalisasi sungai dan harus membuat sodetan pada sungai " tutur Galih.
Galih Hendrawan juga menekankan, ini perlu kesadaran manusianya juga, dan harus ada tindakan serius dari perhutani jabar, terutama wilayah hulu, agar hutan kita di kembalikan lagi seperti dulu, supaya air dari gunung bisa terserap oleh pohon, dan airnya tidak langsung ke hilir yang imbasnya bukan hanya ke desa tegalluar saja, banyak desa di wilayah kabupaten bandung yang terkena dampak akibat hutan dan sungai yang tidak berfungi secara maksimal yang beralih fungsi secara jelas, " ucap Galih.
By: Hendra Sunda Pos ( Ina-Ina)