Tuesday, July 25, 2017

DI DUGA KUAT ADA PERMAINAN TPT SUNGAI CIPAMOKOLAN DI KERJAKAN ASAL JADI " Pihak BBWS Jabar Tutup Mata "

Jaman salah satu wakil mandor kuli di proyek saat di tanya selasa, 25-07-17 pukul: 10:30 wib, mengakui bahwa proyek ini di lepas dan jarang sekali di tinjau oleh pihak dinas manapun, bahkan H.Asep selaku Bos Pemborong juga jarang di lokasi, dan di prediksikan proyek ini rugi 300 juta, karena selama hampir 6 bulan di kerjakan banyak masalah di lapangan, bahkan gaji juga baru di bayar setelah nunggak 4 bulan tidak gajian, saya pribadi juga belum di bayar, dan rencana saya di Cironggeng proyek yang sama "tuturnya.

Mengarah ke BBWS di Jl.Inspeksi Cidurian Citarum Soekarno Hatta, pihak BBWS Jabar selalu berkelit dan banyak selali alasan untuk di konfirmasi, bahkan Humas BBWS (Joko) memberikan nama PPK/OP (Angga), terkait proyek TPT sungai cipamokolan dan masih mengikuti rapat, bahkan Angga selaku PPK/OP tidak pernah nampak batang hidungnya, untuk memberikan keterangan informasi proyek secara detail, yang jelas itu hak dalam konsumsi publik, karena proyek tersebut seperti siluman, tidak ada keterangan berupa papan nama proyek.

Proyek TPT sepanjang 510 meter di aliran Sungai Cipamokolan Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung tidak memakai Papan Proyek seperti yang sudah di atur dalam ketentuan, seolah-olah menyembunyikan keterangan dari Publik, di duga kuat agar tak terendus dalam penyimpangannya, terlihat proyek tersebut di kerjakan asal saja oleh pemborong, saat di tinjau langsung di lokasi proyek TPT Sungai Cipamokolan jum'at 16-06-17 pukul: 13:40 wib. Robi selaku penanggung jawab pengawas di lapangan menjelaskan, bahwa H.Asep selaku pemborong proyek jarang di tempat, sementara dirinya di tunjuk bertugas sebagai pengawas dan penanggung jawab lapangan, dirinya juga tak tahu apa-apa mengenai proyek tersebut ketika di tanya, dan saat di tanya nama CV atau PT perusahaan selaku pemborong yang mengerjakan, robi menjawab tidak tahu (lupa) "ungkapnya.

Berbeda keterangan, ketika salah satu pekerja proyek di tanya, bahwa Robi selalu berkomunikasi dengan pelaksana proyek, dan yang mengatur semuanya, termasuk segala material yang di butuhkan proyek, juga mengatur gaji kami para pekerja proyek, memang saya sendiri tidak tahu pelaksananya siapa, yang saya tahu saya kerja saja, dan selama kerja tidak pernah ada gambar pekerjaan yang saya pegang atau di lihat, hanya kerja yah gitu saja, yang penting jadi dan cepat selesai dan jarang di awasi dari pihak dinas "tutur salah satu kuli.

Proyek tersebut belum lama di kerjakan, sudah banyak yang somplak, dan tidak elok di lihat, podasi galiannya hanya 40-50 cm, dan batu pondasi di duga tidak sesuai speck, di duga adukan kurang semen, dan pengerjaan itu sendiri kemungkinan di luar speck standar, bahkan Proyek TPT tersebut masih berjalan. Lemahnya pengawasan dari Dinas terkait, khususnya BBWS dalan pengerjaan TPT, tidak menutup kemungkinan hasilnya akan kurang baik, dan tidak lama akan hancur.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment