Tuesday, November 22, 2016

KEBON BINATANG BANDUNG TIDAK PEDULI DENGAN WARGA SEKITAR TAMAN HEWAN DAN MERESAHKAN

Warga Taman Hewan sudah mulai geram dengan pihak Pengelola Kebon Binatang yang baru Daryo dan Romli, saat di wawancara langsung Diah dan Dudi di lokasi Jl. Taman Hewan Rt 4/8 Kelurahan Lebak Siliwangi Kecamatan Coblong Kota Bandung, Diah Ketua Rt setempat dan di dampingi warga (Dudi) menjelaskan pada media sabtu 19-11-16 pukul: 13:45 wib, tentang ketidak pedulian pengelola Kebon Binatang dengan warga lingkungan sekitar. Saya selaku Rt (Diah) sangat menyayangkan pengelola sekarang di kebon binatang tidak seperti dulu, kalau dulu saat Pa Ema dan Pa Dadang menjabat masih ada kepeduliannya terhadap warga lingkungan, bila ada kegiatan masih mau memberikan subangsi pada lingkungan dapat dana CSR untuk warga sini, dan bila di mintai bantuannya tidak bertele-tele, cendrung ramah dan berbaur, pengelola yang dulu juga berbagi Rejeki dengan warga sekitar, seperti menjelang hari raya, beberapa hari menjelang hari raya, jalan terpakai parkiran pengunjung, warga di pekerjakan, dan bisa juga berdagang bebas, agar warga bisa mengais rejeki sama-sama untuk meningkatkan taraf kehidupannya, sekarang mah lebih banyak pakai anggota Polisi dan Tentara "tutur Diah.

Setelah pengelola kebon binatang yang baru ini (Daryo dan Romli), sangat berubah drastis, cendrung memusuhi warga dan tidak peduli, setiap di mintai sumbangan suka berbelit, kadang di pimpong contoh saja bila di minta sumbangsi untuk 17an banyak alasan, padahal proposal sudah, dan di mintai sumbangan untuk warga juga sulit, qurban saja tidak pernah, bahkan warga yang mengais rejeki perlahan di singkirkan pelan-pelan, dan mengganti dengan yang baru,pengelola sudah tidak lagi ramah dengan lingkungan, kadang arogan terhadap warga yang sedang berjualan dengan cara mengusir paksa memakai petugas Polisi dan Tentara agar warga takut, dan banyak pedagang yang berjualan di dalam kebon binatang orang baru, bahkan istri karyawan saja tidak boleh berjualan di dalam, hanya di peruntukan orang tertentu saja yang di anggap punya uang, kalaupun ada, di kasih lokasi tempat yang sepi dari pembeli.

Bahkan warga sini sudah mulai jengkel dan kesal dengan pengelola yang sekarang, karena sudah mematikan usaha mereka perlahan-lahan, dan warga sini sudah muak dengan perlakuan jarak antara pengusaha dengan masyarakat, dan sangat di sayangkan juga untuk Polisi dan Tentara yang bekerja di kebon binatang tidak bisa mengayomi dan melindungi masyarakat, cendrung menakut-nakuti warga, tidak ada Sapa, Senyum, Salam pada masyarakat, bahkan lebih nurut pihak kebon binatang, saya juga bingung sebagai apa Polisi dan Tentara di situ, apakah sebagai Beking atau Pekerja, sebenarnya warga sudah senang bila Walkot Bandung ambil alih, karena sebenarnya banyak keboborokan kebon binatang ini, dan meresahkan warga, karena banyak binatang buas yang kabur lari ke rumah warga, ular dan ulat sudah sering, limbah kotoran hewan juga ke warga bau, belum lagi hewan langka yang mati, warga yang di cakar monyet, dll "tutur Diah dan warga, sambil tersenyum, tapi kenapa pengelola sekarang tidak peduli terhadap warga taman hewan, toh sebelum kebon binatang ada, sudah ada pemukiman lebih dahulu.


By: Hendra (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment