Rabu 25-11-15 pukul 19:45wib Hari DEBAT PUBLIK CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG PILKADA TAHUN 2015, dengan konsep PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, berlangsung di Gedung Telkom University Bandung.
Debat ini sekaligus menggali potensi wilayah kab bandung. Ketua Komisioner KPU (Atip) sebagai pembuka acara menjelaskan, Debat ini bukan untuk jadi permusuhan dalam persaingan sesama Paslon, pada intinya debat secara sehat dalam tanya jawab dan kritikan "tuturnya". Debat Publik malam ini juga bertemakan Ekonomi Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat, khususnya Kab Bandung. Dengan Moderator Acuviarta Kartabi yang juga Dosen, dengan pembawa acara Ivan dan Dina.
Sebelum Debat Publik di mulai, terlebih dahulu sebagai orang Indonesia tidak lupa dengan di awali menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama dengan mengingat Perjuangan Kemerdekaan, agar lebih hikmat. Di awal kesempatan Paslon No1 KH Sofyan Yahya dan Wakilnya Agus Yasmin punya konsep menjadikan Kabupaten Bandung Aman dan Sejahtera sesuai dengan Syariat Islamiah.
Paslon No2 Dadang M Naser dan Wakilnya Gungun memiliki konsep perubahan yang lebih baik lagi untuk masyarakat Kab Bandung, Calon dan juga masih menjabat Bupati inipun menjelaskan dirinya selaku Bupati pernah mendapatkan 69 penghargaan dalam memimpin daerah kab bandung, dan mampu mengurangi pengangguran, memantapkan basis pertanian secara cultural, dan juga lebih memantapkan SDM masyarakat kab bandung.
Paslon No3 Deki Fajar dan Wakilnya Doni Kurnia mengatas namakan berdasarkan pancasila sebagai konsep kepemimpinannya kelak, dan berbahan bakar cinta kasih untuk masyarakat kab bandung, dan akan lebih melihat pada pemanfaatkan pertanian dan pertanahan, dan meningkatkan SDM masyarakat Kab Bandung.
Masing-masing Paslon di perkenankan tanya jawab dan hanya di berikan sesi tenggang 2 menit, untuk saling tanya dan menjawab. Menurut Paslon No3, Pasangan Deki Doni, bahwa Kab Bandung tidak memiliki Alun-alun yang menjadi simbol Kota/Kab, padahal kab bandung kaya akan wilayah dan alamnya, juga mengingat lemahnya tindakan hukum di kab bandung dalam penegasan Industri Nakal, sehingga industri tidak mematuhi aturan dalam pengelolahan limbah khususnya, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan dalam skala besar, dan akan membuat pasar induk di kab bandung, agar memajukan potensi hasil pertanian lokal, dan membangun sekolah-sekolah yang baik, demi kesejahteraan masyarakat kab bandung bila terpilih kembali.
Paslon No2 pasangan Dadang Gungun, ingin membangun kab bandung lebih baik lagi dari sekarang, dan menggenjot potensi pasar hasil pertanian lokal dalam konsep bekerja sama dengan pasar/toko modern, selama kepemimpinan Dadang Naser Kab Bandung sudah diakui lebih baik dan mendapatkan penghargaan, dan mengurangi pengangguran, banyak tenaga kerja yang di kirimkan ke Korea dengan gaji yang cukup tinggi dan masih berlangsung. Dadang Naser juga mengakui masih banyak PR di Kab Bandung dalam kepemimpinannya menjadi Bupati Kab Bandung, pembuatan, pasar-pasar yang masih belum selesai dalam pekerjaannya, pasar cileunyi, pasar majalaya, pasar baleendah, pasar soreang, pasar cicalengka sebagian masih dalam tahap negosiasi, guna memajukan produk petani lokal. Dadang Naser mengakui dirinya masih kurang dalam pengawasan pencemaran lingkungan aliran sungai citarum, walaupun pada dasarnya ini tugas Provinsi "tuturnya", tapi sebagai Bupati, dirinya tetap memperhatikan agar pencemaran lingkungan bisa diselesaikan, dan di harapkan masyarakat kab bandung lebih memiliki kesadaran terhadap lingkungannya.
Paslon No3 pasangan Kh SY Agus Yasmin, akan membawa masyarakat kab bandung dengan Barokah, dan akan membuat pasar konveksi besar di soreang, agar bisa menaikan nilai jual terhadap konveksi home produksi, dan tidak perlu mencari ke tempat lain sampai ke tanah abang, menaikan nilai kesejahteraan dalam masyarakat luas agar menjadi rata, seperti mendapatkab raskin dengan harga murah dan baik kwalitas berasnya, dan akan menaikan mutu managemen konsep usaha Mikro dan Makro agar mempermudah masyarakat secara merata sampai ke bawah, tentunya bila di percayakan untuk memimpin kab bandung.
Pada dasarnya semua PASLON menginginkan kab bandung bisa lebih baik dari sebelumnya, dengan pencapaian masyarakat yang sejahtera, tapi dalam kenyataannya bila di lihat jauh kedalam, masih banyak yang di tinggalkan tanpa di perhatian. Janji-janji memang tinggal janji, bila jadi terpilih nanti biarkan janji hanya sebuah hiasan dalam bingkai hati. Masyarakat sudah jenuh melihat dan mendengar sebuah ucapan janji tanpa ada kenyataan yang pasti. Dalam hal ini Pemerintahan Kab Bandung masih lemah dan tidak tegas, dalam menyingkapi pelanggaran yang ada, dan masih menjamur sampai saat ini.
By: Hendra (Ina Ina)
No comments:
Post a Comment