Friday, March 19, 2021

Peringati Bandung Lautan Api Dengan Prokes Ketat


Bandung, Warnus - Jelang peringatan peristiwa Bandung Lautan Api, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan kembali menggelar upacara di plaza Balai Kota Bandung, 24 Maret 2021 mendatang. Peringatan bakal digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Kamis (18/03). 


Upacara kali ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan di saat masa pandemi Covid-19, setelah tahun lalu tidak dilaksanakan. 


Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Kota Bandung, Dadang Setiawan saat menjadi narasumber Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung. 


“Tahun lalu kita masih belum berani melaksanakan upacara karena ‘keueung’ dan belum jelas aturan pelaksanaannya,” ungkap Dadang. 


Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir, pihaknya akan membatasi jumlah peserta sekitar 100 orang yang hadir pada kegiatan tersebut. 


Sebanyak 100 peserta itu terdiri dari TNI, POLRI, perwakilan LVRI, ASN, petugas upacara dan beberapa tamu undangan. 


“TNI 20 orang, ASN 5 orang, petugas upacara 15 orang, korps musik 15 orang kemudian ditambah tamu undangan Kurang lebih 100 orang yang terlibat,” rincinya. 


Selain upacara, Pemkot Bandung juga akan melakukan serangkaian acara peringatan Bandung Lautan Api antara lain ziarah ke taman makan pahlawan, melakukan bersih-bersih di tempat bersejarah, dan mengedukasi melalui pembelajaran jarak jauh pemutaran film bandung lautan api bagi peserta didik. 


“Pemutaran film ini bekerja sama dengan Disdik untuk mengintruksikan ke Guru PPKN khususnya yang memberikan pembelajaran jarak jauh dengan memutar film bandung lautan api,” jelasnya. 


Sementara itu, Ketua DPC LVRI Kota Bandung Patmo mengatakan peringatan Bandung Lautan Api bisa memperkuat empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 


“Itu yang harus dipertahankan,” ujarnya. 


Menurutnya, semangat yang dikobarkan oleh para pahlawan terdahulu perlu menjadi contoh bagi pemuda di masa kini. 


Pasalnya, perjuangan yang harus dihadapi pemuda bukan melawan penjajah tetapi berjuang melawan Covid-19 yang telah menyerang selama 1 tahun ini. 


“Jagalah protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh Pemerintah, ikuti anjuran dari pemerintah,” ajaknya. 


Senada dengan Ketua DPC LVRI, Dewan Pertimbangan Organisasi, Djuhiya mengajak para pemuda untuk menggelorakan kembali semangat yang diusung oleh para pejuang bandung lautan api. 


“Dulu populasi Kota Bandung hanya ratusan ribu tetapi semangatnya sangat tinggi. Untuk kondisi sekarang perlu ditingkatkan kembali semangatnya” tuturnya. (Red)

No comments:

Post a Comment