Saat di tinjau langsung di lokasi, Senin 11-09-17 terlihat Urugan Tahap Pertama Summarecon sudah berjalan di wilayah Kelurahan: Cisaranten Kidul Kecamatan: Gedebage Kp. Rancapacing sebanyak 3 Rt mengeluhkan khususnya Rt 3 Rw 4 karena Debu Tanah Merah yang cukup menyesakan pernafasan, dan getaran yang cukup kuat akibat alat berat jenis Vibro, Beco dan Dozer yang sedang beroperasi. Menurut Ketua Rw 04 (Enjang Supriatna), bahwa warga saya sangat khawatir dengan getaran rumah yang cukup kuat seperti lini, akibat alat berat yang berjalan dalam proyek urugan summarecon.
Bukan hanya getaran saja yang meresahkan, termasuk debu tanah merah yang beterbangan juga meresahkan warga saya, karena ini pemukiman padat warga, debu urugan cukup mengganggu, apa lagi di sini juga banyak anak-anak, kasian bila mereka sampai sesak nafas karena menghirup debu yang berlebihan, di tambah lagi para Kontraktor Urugan Pt. SII dan BAM tidak menghargai warga dan pengurusnya, tidak permisi apa lagi sosialisasi bila ada pekerjaan urugan, jelas warga kaget, karena merasa terganggu akibat kebul yang berlebih, seharusnya Summarecon bisa lebih menghargai terhadap warga "tutur Rw Enjang.
Sementara Ketua Rw 4 (Enjang Supriatna) mengadukan pada pihak terkait pada hari senin 11-09-17 pukul: 15:00 wib , khususnya Camat Gedebage (Drs.Bambang.Sukardi M.Si) untuk menanggapi keluhan warganya, dalam mengetas permasalahan urugan tanah merah yang cukup meresahkan, sementara pihak Summarecon menerjunkan Penjagaaan (PAM Block) sebanyak 10 orang lebih di lokasi urugan, agar warga tidak bisa mendekati dan menghentikan proyek yang sedang berlangsung.
Camat Gedebage (Drs.Bambang Sukardi M.Si) menyimpulkan, dalam permasalahan ini seharusnya pihak Summarecon bisa lebih Kula Nyuwun terhadap warga sekitar, dalam pekerjaaan proyek yang berjalan, saya sebenarnya sibuk acara Jokowi, tapi karena buat warga saya usahakan hadir, mengenai proyek summarecon yang saya harapkan itu kondusip, jangan lagi terdengar masalah, karena saya juga yang di tegur walikota, dan saya sangat antusias dalam proyek summarecon bisa kondusif.
Karena kedepannya cukup luar biasa, dan saya prioritaskan warga gedebage, tapi saya harapkan ada kerja sama antara summarecon dan warga, adapun bila ada masalah, harus ada penyelesaian, dalam hal ini saya selaku camat malu juga bila di terus ada masalah di warga, dan saya sangat berharap sekali pa luki selaku Kabag Humas Summarecon, tolonglah fasilitasi agar cepat selesai, dan bisa bekerja sama dengan baik, apa lagi masalah urugan yang saat ini berjalan warga merasa kekebulan, dan segera di selesaikan, walaupun sebenarnya wajar saja, karena warga berdekatan dengan proyek "tutur camat.
Luki selaku Kabag Humas Summarecon, dalam menyingkapi masalah warga, bahwa akan membuat benteng pembatas antara proyek dan warga, dan sebenarnya saya bukan siapa-siapa, bila sumarecon ada masalah di warga saya lagi yang turun, dan memang harus terjun langsung, khususnya untuk warga yang konflik, saya khawatir bila konflik warga menjadi masalah ke depannya, memang yang paling ruwet dalan proyek adalah masalah lahan, sejak awal mulai tahun 2015, dan di akui dalam proyek masalah pasti ada dampak di masyarakat, termasuk kekebulan dll.
Tapi saya tidak janji karena saya bukan penentu, anggap saja saya ibadah dalam bantu warga, dan akan saya sampaikan semua, yang penting bisa di kerja samakan, dan pekerjaan harus profesional, masalah kontraktor SII, itu kontraktor lama, yang sejak dulu mampu mengerjakan dalam rotasi 15 ribu/ritase, dan untuk BAM sendiri rekanan juga, dan saya juga tidak kenal dengan Rijal SII kontraktor, saya hanya sebagai penyambung lidah saja, antara warga dan SII "tutur Luki.
By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment