Sunday, September 24, 2017

PEDULI COIN DAGO ELOS JANGAN GUSUR KAMI " WARGA KECEWA PEMERINTAH TUTUP MATA "

Forum Perjuangan Warga Dago Elos Rt 02 Rw 02 Kelurahan: Dago Kecamatan: Coblong Kota Bandung, berkumpul di Balai Rw 02, menyingkapi nasib warga kedepannya akan tempat tinggal, yang cepat atau lambat akan di gilas alat berat, akibat congkaknya mafia pertanahan yang masih bercokol. Forum Perjuangan Warga Dago Elos sangat antusias sekali, karena ini momen penting dalam sejarah dago, untuk berkumpul bersama dan menyingkapi masalah yang cukup komplek, jadi pada hari, minggu 24-09-17 pukul: 20:00 wib, merupakan momen Dago Bangkit.

Selama 3 (tiga) hari sejak 21 s/d 24 september 2017 warga dago turun ke jalan, dalam  Rangka Penggalangan Dana. PEDULI COIN DAGO ELOS, warga dago elos yang kecewa atas kurangnya Perhatian Pemerintah setempat, atas nasib dan tempat tinggal warga kedepannya, masihkah bertahan atau harus rela di gusur, karena bila di gusur kita harus pertahankan, walau mereka berpihak pada berkantong tebal, karena warga juga manusia yang punya hak selama puluhan tahun tinggal dengan aman, sekarang terusik lewat Putusan Pengadilan, yang di nilai tidak adil " tutur Asep.

Asep Mamun tokoh dan juga ketua Rw 02, dengan lantang berkumandang kepada Warga Dago Elos, " harus bertahan dan jangan mau di lemahkan oleh pihak-pihak yang memetik keuntungan pribadi, karena kebenaran tidak akan tertukar, dalam hal ini warga dago elos bersama dengan Pokmas Dago harus bersatu, jangan mau di pencarkan dan di adu, tetap pertahankan hak semua warga, demi perjuangan dago elos yang saat ini di lemahkan " ungkapnya.

Forum Warga Dago dalam kumpulannya di bali rw, di suguhkan juga Film Jakarta Afair, film dokumenter tentang kota yang tergusur, dan banyak korban penggusuran yang berakhir ironis, warga dago terlihat semangat dalam perjuangannya pertahankan hak kampung mereka yang akan di gusur. Harapannya warga tahu betul akan tantangan kedepannya bila nasib mereka akan di gusur, karena penggusuran akan meninggalkan penderitaan " ungkapnya.

Film tersebut menggambarkan kehidupan Indonesia sekarang, tentang perampasan hak, perampasan tempat tinggal, dan perampasan kehidupan banyak orang, Ibu marni korban penggusuran tanah jakarta bukit duri 2016 ikut hadir, sebagai saksi korban penggusuran pengusaha serakah, dan saat ini masih tinggal di bawah kolong kebon jeruk, dan masih dalam pengadilan, dan jangan mau di tindas pada pengusaha yang serakah, dan tidak pro rakyat "tuturnya.

Masdianto Agraria Centre Bandung, Dadan Ramdan Walhi Jabar, Sahri LBH Bandung, Gugun serikat petani pasundan, Ari Moderator AJI, turut hadir, dan berpesan "LAWAN" Tanah untuk Rakyat, bersertifikat atau tidak rakyat punya hak, atas tanah Ex Egindom yang sudah lama di garap, karena tidak menutup kemungkinan, masalah tanah banyak kongkalikongnya, PBB saja mengungkapkan, Penggusuran adalah Pelanggaran Hak Asasi Berat, apa lagi ini tanah Dago, jangan mau di pecah belah " ungkapnya.




By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment