Senin 21-09-15 pukul 11:35 wib, ketika di konfirmasi di kantor BBWS Bandung Bagian OP. Proyek normalisasi sungai untuk menjaga dan merawat Daerah Aliran Sungai (DAS) agar di kala musim penghujan tiba air sungai bisa mengalir dengan baik dan tidak meluap menyebabkan banjir di lingkungan. Namun dengan adanya Normalisasi Sungai Cidurian Rancasawo Bandung ini menyebabkan pencemaran lingkungan dan rusaknya INFRASTRUKTUR JALAN.
Pengkedukan tanah sisi pinggir kali yang numpuk menjadi penyempitan aliran sungai cidurian, diangkat oleh alat berat (Beco) untuk dibuang agar kali menjadi normal kembali tidak dangkal atau menjadi tumpukan tanah seperti tanggul, hal hasil tanah yang diangkat menyebabkan kotor pada lingkungan pemukiman penduduk dan tidak ada yang perhatikan apa lagi di benahi, agar polusi udara debu yang meluap berkurang kebulnya. Sementara pihak BBWS menghindar ketika akan di wawancara bahkan mereka kaku saat di tanya di minta penjelasan, saat ditemui Dedi, Soni dari OP ini tidak mau bicara, dan mengarahkan dengan Joko (OP), jelas ini tidak fair seperti ada yang disembunyikan..??? dan tidak transparan dalam informasi publik.
Selasa 29-09-15 pukul 11:30wib mendatangi BBWS dan bertemu dengan Joko (OP) seperti yang di arahkan dari Dedi (OP), ketika bertemu Joko menanyakan perihal legalitas, padahal sebelum masuk untuk menemui dia "Joko", di pos security sudah di pertanyakan dan dijelaskan detail serta mengisi daftar atau kertas selembar (daftar tamu)sesuai dengan aturan BBWS. Jelas ini terbukti bahwa tidak ada komunikasi dan sinkronisasi dalam BBWS sendiri, dan ada diskriminasi, sebagian tamu di periksa sebagian lagi bablas begitu saja.
Joko (OP) dirinya menjelaskan bila sudah di pos ditahan KTA ya sudah ga da masalah "tuturnya", dan menjelaskan bahwa Proyek Aliran Sungai Cidurian adalah Perawatan Rutin, dan sudah di sosialisasikan oleh kami (BBWS), dan bila terjadi sesuatu seperti, lingkungan kotor, jalan rusak dan sebagainya,,, itu sudah resiko tentunya. Lalu apa tugas masing-masing yang terlibat dalam proyek perawatan rutin sungai..? Kenapa dibiarkan tidak di pantau, apa lagi tempat pembuangan tanah (Disposel) sangat dekat dengan lingkungan dan jalan umum yang selalu aktif berlalu lalang. Infrastruktur jalanpun yang belum lama menjadi rusak amblas, di sebabkan alat berat BBWS dan mengklaim bahwa jalan tersebut khusus jalur BBWS (jalan INVEKSI). Joko menjawab yah kami juga banyak kesibukan di lapangan selaku Humas dan OP, dan saya akan lebih perhatikan itu demi kebaikan bersama, khususnya di masyarakat. Kembali ketika ditanya anggaran perawatan sungai dia "Joko" menjawab, ini Rahasia Negara "tuturnya". Selaku Humas BBWS mestinya Joko bisa lebih menjelaskan rinci, dan selaku OP Joko harus perhatikan proyek di lapangan yang sedang berjalan, adapun Infrastruktur jalan yang rusak di sebabkan Kontraktor Pemborong tidak Profesional pekerjaannya, yang artinya tidak becus kerjanya.
By: Hendra (Ina-Ina)
No comments:
Post a Comment