Di jumpai langsung Yoyo bagian Kesiswaan yang juga menjabat Wakasek SMAN 1 Cileunyi, terlihat kaku dan dingin saat ingin di konfirmasi tentang PPDB senin 08-08-16 pukul: 11:40wib, hanya mengatakan mau ada yang di tulis "tutur Yoyo". Setelah selang beberapa menit menunggu di ruang tunggu, Alan.S (Kepsek) SMAN 1 Cileunyi, meminta untuk keruangan. Dan langsung konfirmasi Kepala Sekolah perihal PPDB, seperti biasa terlihat kurang semangat, dengan alasan sedang tidak enak badan karena banyak kegiatan "tutur Alan" selaku (Kepsek) SMAN 1 Cileunyi Kab: Bandung,
Menurut Alan (Kepsek) bahwa PPDB SMAN 1 Cileunyi kondusip, dan berjalan lancar sampai 10 kelas terisi, dirinya juga mengatakan jangan dengar isu dari luar, kalaupun ada isu mengenai PPDB itu sudah biasa, dan berharap suara dari luar itu jangan di dengar, karena banyak di luar sana membicarakan mengenai PPDB hampir semua sama. Ketika di tanya mengenai keganjalan PPDB yang terjadi, Alan seolah-olah enggan dan jangan ungkit lagi tentang PPDB, karena dulu juga pernah di tulis tentang PPDB Tahun 2015 "tutur Alan".
Dirinya (Alan) juga mengungkapkan jangan bahas itu, karena tambah pusing, apa lagi sekarang lagi kurang sehat. Dan kedepannya bagian kesiswaan sudah tidak lagi oleh Yoyo, melainkan oleh Ibu Selly, yang akan menggantikan Yoyo, di karenakan Yoyo sendiri sedang bebenah untuk mutasi ke sekolah lain, untuk jabatan yang baru, walaupun Yoyo sendiri mungkir ketika di tanya tentang mutasi dirinya untuk di promosi menjadi Kepala Sekolah.
Seperti biasa SMAN 1 Cileunyi seolah-olah tidak pernah jera atau malu, ketika tercium tentang praktek Jual-Beli Kursi. Artinya ini teulang dan kembali terrjadi dengan sekolah ini, dalam mempermainkan PPDB terhadap siswa yang ingin masuk di SMAN 1 (Sacil). Permainan PPDB seperti biasa di lakukan, bila siswa/siswi yang tidak punya cukup nilai NEM, atau di bawah passing grate, maka harus membayar mahal untuk masuk ke SMAN 1 Cileunyi ini, harga yang di tawarkan untuk masuk cukup fantastik mencapai 11jt. Di duga kuat transaksi tersebut langsung oleh Yoyo selaku kesiswaan yang juga menjabat wakasek. Dengan adanya kejadian seperti ini dan terulang seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dan Pemerintah Kabupaten Bandung bisa lebih tegas lagi dalam menindak Kepala Sekolah dan guru yang melakukan praktek jual beli kursi. Jelas ini cermin buruk bagi dunia pendidikan, yang semestinya hal ini tidak boleh terjadi, karena jelas dunia pendidikan harus bisa menciptakan lulusan yang baik, bagaimana bisa baik, bila pendidiknya tidak mencerminkan hal yang baik. Disdik Kab Bandung di minta untuk segera turun tangan dan menindak tegas praktek Jual-Beli kursi pada saat ajaran baru, dan menjadi kebiasaan, Dinas terkait tidak harus tutup mata.
By: Hendra (Ina-Ina)
Bila tidak ditindak ini akan terus berlangsung, dinas harus tegas menanggapi ini.
ReplyDelete