Sunday, October 17, 2021

GERAKAN TANAM POHON BUAH DALAM RANGKA KONSERVASI HUTAN LAHAN DI WILAYAH SEKTOR 23








Kab. Bandung. Warnus - Rabu,13 Oktober 2021. Sektor 23/pembibitan citarum harum melaksanakan GERTAM (GERAKAN TANAM) dilereng G.wayang desa Tarumajaya Kec Kertasari bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,  Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,  Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan Provinsi serta Dinas Pertanian Kab Bandung berserta jajarannya.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Tim Ahli yg mewaki Ketua harian Satgas Citarum, Kadis Kehutanan serta Kadis Tanaman pangan dan hortikultura Prov Jabar. Kegiatan gertam ini merupakan Upaya Sektor 23 melalui kegiatan konservasi tanah yg ditujukan untuk memulihkan kembali lahan yang sudah  terdegradasi akibat perilaku pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah kaidah pengelolaan nya.  

Kol. Arh. Wahyu Jiantono S.I.P dalam sambutannya menyampaikan " Saya berharap kepada kita semua yang hadir disini, khususnya kepada bapak penggarap lahan para petani yang saya cintai, jangan lagi sembarangan menebang pohon, bapak bapak boleh menanam sayuran untuk menunjang kepentingan ekonomi tapi jangan lupa hutan ini perlu dijaga, perlu dilestarikan sehingga ekosistem akan terjaga dan kita semua bisa hidup nyaman. Upaya konservasi lahan dgn tanaman buah ini untuk mengembalikan fungsi hutan kita supaya hutan bisa menjaga kita semuanya, menjaga keberlangsungan hidup mahluk yang ada didalamnya. Kita jaga supaya tidak terjadi longsor, banjir, erosi tanah, pemanasan global dan lain sebagaianya. Disamping itu dengan ditanami pohon buah ini warga tentunya bisa mengambil manfaat ganda dari hasil buah yg dipanen dan tanaman pertanian yg bapak ibu tanam saat ini. Perlu kami laporkan juga, dalam kurung waktu 4 tahun ini sejak pebruari 2018 sampai medio oktober 2021 ini , Sektor 23 sdh menanam sejumlah 1.619.478 pohon dan itu riil yang terdiri dr tanaman kopi, kayu keras dan tanaman buah. Kita pake pola tanam agroforestry sejak  nopember 2020.  Dari 1307 Ha luas wilayah hutan kritis yg menjadi tanggung jawab kami , sudah terkaver 961 Ha dan hanya menyisakan 346 Ha. Kami sangat  optimis, tugas mengembalikan lahan kritis menjadi hutan produktif ini rampung sebelum thn 2025 asal semua komponen masyarakat mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga kelestarian alam G wayang ini " Ujar Komandan Wahyu

Ir Dadan Hidayat M.Si ; melihat begitu vitalnya peranan sungai citarum bagi kehidupan masyarakat dan melihat kondisi endapan yang terjadi sejak beberapa tahun ini maka perlu dilakukan upaya-upaya konservasi untuk mengembalikan kelestarian dan fungsi sungai citarum dalam penerapannya di lapangan perlu keterpaduan pengelolaan di berbagai sektor mulai dari hulu sampai hilir dengan memperhatikan berbagai kepentingan kondisi biofisik dan sosial ekonomi masyarakat yang ada di wilayah atau daerah aliran sungai sehingga kesejahteraan masyarakat tetap diperhatikan. mudah-mudahan kolaborasi seperti tampak hari ini sangat jelas, ada dari unsur TNI, ada teman-teman dari kehutanan, dari pertaniannya, dari desa, kecamatan dan masyarakatnya kita ngumpul hari ini untuk penanganan sungai citarum". selanjutnya "berdasarkan peraturan dari Presiden Joko Widodo No 15 tahun 2018 tentang percepatan pengendalian mudah-mudahan dengan target 7 tahun bisa terselesaikan dengan baik. Terkait tugas dan fungsi sektor 23 pembibitan kami sangat mengapresiasi kinerja yang sangat luar biasa. Dalam hal ini kami juga ingin berpartisipasi dengan membantu pengadaan pohon buah yang ekonomis juga untuk masyarakat, seperti pohon  petai, alpukat, jengkol, dan pupuk cair.". 

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan bantuan tanaman dari Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura kepada Dansektor 23/Pembibitan Kol Arh Wahyu Jiantono dilanjutkan acara penanaman bibit tanaman buah dipetak 73 dan acara diakhiri sesi foto bersama di lokasi penanaman.

No comments:

Post a Comment