Kantor KPP Pratama Karees yang berlokasi di Jl. Ibrahim Adjie No.372, Binong, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 4027, saat di konfirmasi langsung jayantaranews.com kamis 18-10-18 pukul: 12:30 wib, terkait dugaan penggelapan pajak Pt. Urban Jaya Lestari, perusahaan yang bergerak sebagai distributor tas import malaysia, singapore, thailand yang menyewa di kawasan industri de prima terra desa tegalluar bojongsoang kabupaten bandung, masih belum terkuak.
Soni dan Slamet pegawai pajak Kpp Pratama Karees angkat bicara " benar Pt. Urban Jaya Lestari (UJL) menunggak pajaknya sejak tahun 2014-2018, dan jumlah perhitungan sementara berkisar 400-500 juta, dari tahun 2014 sampai 2017, dan saya bersukur ini bisa di ketahui, berkat laporan rekapan giat usaha Pt. UJL, karena rustini selaku karyawan menjelaskan, dan membuat rekapan itu " jelasnya.
Kami di sini, ingin klarifikasi, karena jelas kami kaget setelah baca berita, terkait Pt. UJL, seolah-olah kami ada main dan terima uang, ya bila benar kami terima uang, tapi yang jelas kami tidak terima uang sepeserpun, memang kita sempat datangi kantor tersebut untuk di lakukan pendataan, dan ketemu dengan rustini, selaku karyawan dan yang bertanggung jawab atas pajak yang di laporkannya, dan rustini selaku penanggung jawab, karena saat itu semua dia yang urus, dan kami baru kenal akhir 2017 " ucapnya.
Kami sudah berupaya untuk berkordinasi dengan owner, pernah jenifer datang ke kantor pajak, dan saya sudah jelaskan, namun jenifer sampai saat ini masih tidak mau bayar kewajibannya, dan kami sudah berusaha, buktinya ada kontener dia yang pengiriman pertama kita stop, saat mau ngirim ke thailand 2 kontener, saya lupa nonya, dan saat ini masih tertahan, karena kami berkordinasi dengan cukai, jelas jenifer mau kabur, boleh saja dia hengkang, tapi selesaikan dulu pajaknya " tutur soni.
Slamet juga menjelaskan, " pada dasarnya hitungan tunggakan pajak masih flexible, bisa besar bisa juga kecil, karena kami masih dalam tahapan penghitungan, dan itu butuh waktu, bila sampai penutupan, likuwidasi dan pesangon, bisa besar mencapai 1,5 M sejak tahun 2014-2018, namun hitungan sementara bisa juga 500 juta, itupun bisa juga kurang dari angka tersebut, karena harus teliti dalam hitungannya, dan saat ini masih di lakukan, namun harapan saya Jenifer selaku Owner Pt. UJL, datang kembali ke sini, sepertinya dia sudah punya niat kabur, harapan saya bagaimana mengamankan aset negara, jelas dia belum bayar kewajiban pajaknya, apa lagi sekarang barang terakhir yang mau dia kirim ke malaysia, gimana caranya biar itu di stop dulu, sampai urusan pajaknya selesai " pungkasnya.
By: Hendra
No comments:
Post a Comment