Wednesday, May 3, 2017

TEGA DI DUGA DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) CISARANTEN KIDUL DI SUNAT 300 RIBU DENGAN ALASAN UNTUK TABUNGAN

Di sambangi langsung di kantor Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage Kota Bandung, jum'at, 28-04-17 pukul: 09:40 wib, yang saat itu Lurah (Henny Mustikasari) sedang tidak di tempat untuk di mintai keterangan seputar dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang sempat turun dan bagikan di Rw 4 Rt 3, dengan jumlah 500 ribu untuk hak warga, di bagikan oleh panitia hanya di berikan secara kolektif sekitar 25 orang yang berhak menerima 200 ribu per orang, dengan alasan keterangan warga duit boleh nemu, jangan berisik.

Menurut Sekertaris Lurah (Tatang Nurjaman) dan di dampingi oleh Wahyu tim Gober Cisaranten Kidul dengan alasan, sebelumnya ini sudah di bicarakan pada semua warga yang menerima manfaat PKH, saat akan di cairkan, dan dengan alasan untuk di simpan sebagai tabungan, karena di khawatirkan duitnya cepat habis bila di ambil semua, sehingga untuk menghemat di berikan 200 ribu dulu kepada semua penerima PKH, karena warga tak mampu pasti mah butuh dan cepat habis, dan kisruh terjadi karena warga menolak dana PKH di sini beda dengan Kelurahan lain yang di terima "tutur Wahyu.

Sekertaris Lurah (Tatang Nujaman) tidak banyak berkomentar, di karenakan dirinya masih baru menjabat pada bulan januari 2017, dan masih kurang paham mengenai wilayah, hanya saja Tatang menjelaskan bahwa masalah ini sedang dalam penyelesaian oleh Lurah, dan akan di berikan sisanya sebesar 300 ribu kepada warga yang berhak menerima manfaat PKH hari ini, dan Lurah sudah pernah mengumpulkan mereka semua (warga dan pengawas PKH) yang bertanggung jawab saat membagikan dana PKH, jujur saja saya juga pusing dinas jadi seklur di sini, banyak masalah khususnya tanah, yang saya kurang paham "tutur Tatang.

Saat 25 orang warga protes dalam penerimaan manfaat dana PKH sebesar 200 ribu pada hari rabu 26-04-17, warga merasa di bohongi oleh panitia pengawas pendamping Kecamatan Gedebage (Dadan), pembagian PKH dengan cara mengumpulkan Kartu Penerima Manfaat (ATM) secara kolektif, pasalnya dana tersebut harusnya penerima manfaat dapat 500 ribu yang harus di berikan, kenyataannya saat di bagikan hanya 200 ribu yang di terima, dan jelas ini sangat merugikan penerima manfaat, kejadian sunatan dana PKH ini berlangsung di wilayah Rt 3 Rw 4, sontak sebanyak 25 orang warga kecewa karena merasa di tipu, dan di manfaatkan untuk kepentingan pribadi, ternyata ini bukan hanya Rw 4 saja, tetapi ada beberapa Rw yang lainnya, seperti di Rw 2 - 1 - 6 yang juga sama, bahkan ada ancaman, bila tidak nurut, kedepannya tidak akan kebagian "tutur Warga dan Rw.

Akhirnya Rw pun angkat bicara dan berikan beberapa keterangan di lapangan sebelumnya dana PKH tersebut hanya di potong sebesar 50 ribu, dengan alasan untuk administrasi, transportasi dan cap Rw setempat penerima manfaat, hal tersebut menjadi kontroversi, pasalnya rw tidak merasa dan menerima, dengan alasan "uang negara untuk hak orang miskin masih saja di sunat, itu keterlaluan" tuturnya.



By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

No comments:

Post a Comment