Kab Bandung, Warnus – Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Pertanian diduga kerap buang limbahnya ke parit. RPH yang berlokasi di Jl. Mekarsari Rt.06/23 Kel Baleendah Kec Baleendah masih belum maksimal dalam pengolahan limbah hasil potongan hewan sapi dan ayam potong, Jum’at (25/11).
Kolam Ipal di lokasi RPH tampak kurang bagus, meski di olah dengan cara biologi, lokasi juga tampak kumuh. Jalur drainase penuh dengan sisa-sisa hasil jagal hewan, baik kotoran, darah juga sisa isi jeroan hewan. Sapi jagal ada 3 bandar dan ayam potong ada 3 bandar, namun faktanya limbah mereka masih kerap cemari lingkungan.
Nia Kasubag RPH mengatakan, “kepala upt (Atep) di luar rapat, yah di RPH ini ada 3 bandar sapi dan 3 bandar ayam potong, kita akui memang belum maksimal dalam upaya mengolah limbahnya, namun kita berusaha terus untuk memaksimalkan dalam perbaikan ipal kita ini, “ucapnya.
“Pengolahan ipal kita pakai biologi dan bisa di lihat ada beberapa kolam di sana, kolam awal dan kolam hasil dari pengolahan biologi, dan kita juga selalu uji lab di dinas, dan hasilnya baik layak untuk di alirkan air limbahnya ke sungai.
Untuk ayam potong, lanjut dia, “kita sedang lakukan perbaikan untuk ipalnya, karena mungkin terlalu jauh untuk di salurkan limbahya ke sini, jadi kemarin-kemarin masih kurang maksimal, sehingga limbahnya terutama bulu ayam masih di mana saja, maklum pak sekarang ini ada kemerosotan, biasa potong sehari 22 ekor, saat ini hanya 5 ekor saja, faktor PMK juga, “keluhnya.
Kita juga sebenernya dilema, di satu sisi PAD ditekan, namun di lapangan tidak tercapai, awalnya karema dampak korona terus PMK, tapi kita usahakan biar baik, saat ini juga banyak pesaing dari rumah potong swasta sehingga berpengaruh pada pendapatan, dan juga anggaran yang minim setahun 100 juta hanya untuk operasional, bila anggaran yang lain harus pengajuan dulu, jadi faktor-faktor itulah pengolahan limbah dalam kebutuhannya terbatas, “jelasanya.
Selamet selaku operator limbah RPH, ” saya pakai biologi dalam upaya pengolahan limbahnya, dan menurut saya sudah baik, memang kolam ini kolam lama yang tidak di bersihkan sehingga tampak kurang bagus, tapi kita sudah olah limbahnya, untuk limbah potong ayam saat ini kita masih lakukan upaya biar baik, “paparnya.
Nia juga menambahkan, “kita juga sering di datangi satgas citarum, terakhir lebaran haji, yah mereka lihat dan kontrol limbah RPH, saya lupa namanya tapi jaman pak cecep kepala upt nya sering kok satgas hadir di sini, untuk saat ini saya tidak tahu, apa lagi Kepala UPT (Atep) masih baru satu bulan, jadi belum paham betul, “katanya.
Sementara pihak ayam potong menjelaskan, “bila ke sini habis magrib atau agak malaman baru ramai, karena operasinya ayam potong malam, jadi bisa langsung lihat langsung pemotongan ayamnya, “imbuhnya.
Disambangi langsung ke Posko Utama Satgas Citarum Sektor 6 di Perumahan Stella Baleendah, saat di konfirmasi Dansektor tidak ada di tempat, keterangan posko dansektor sudah pulang, sampai berita ini di terbitkan. (Red)