Friday, June 16, 2017

DESA SOLOKAN JERUK DAN RANCAKASUMBA JUAL BELI RASKIN JATAH LEBIH MASYARAKAT

Beras Raskin atau Rastra yang menumpuk di Desa Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk Kabujpaten Bandung, kurang lebih sekitar 10 karung dengan ukuran 50 kg tertumpuk di depan pelayanan publik senin 05-06-17 pukul: 10:15 wib, di duga sisa jatah masyarakat, dan tiba-tiba di angkut menggunakan mobil ambulance bertuliskan Desa Solokan Jeruk sekitar pukul: 10:40 wib, yang saat itu Jajat Sudrajat (Kepala Desa) Rancakasumba sedang tidak ada di tempat.

Ketika di konfirmasi langsung Desa Solokan Jeruk pukul: 12:21 wib, Teti (Sek-Des) memaparkan, bahwa Desa Solokan Jeruk berkurang jatah raskinnya, dan menyebabkan warga tidak kebagian, jadi kami (Teti) menebus beras raskin Desa Rancakasumba, karena Desa tersebut kelebihan jatah berasnya, dan cuma satu kintal lebih kok, ini juga sudah kordinasi dengan Camat Solokan Jeruk (Moch Iqsa), dan atur saja jawab camat "tutur Teti.

Teti (Sek-Des) Desa Solokan Jeruk terlihat kaku saat menjelaskan, dan di bantu oleh Pa Ade selaku bagian keuangan desa, di duga Teti selaku Sekdes berucap tidak jujur, dalam menjelaskan masalah raskin, terlihat jelas mobil ambulance desa solokan jeruk  mengangkut beras raskin desa rancakasumba lebih dari satu kintal.

Saat di temui langsung Jajat Sudrajat (Kades) Desa Rancakasumba pada hari rabu, 08-06-17 pukul: 12:15 wib, diakui memang benar kami menyisikan 1 ton beras raskin dari 3 ton jatah desa, untuk di jual oleh desa solokan jeruk dan bojong emas, karena memang desa kami ada kelebihan jatah raskin, dan hal ini sudah di sepakati bersama di ketahui Camat serta ada perjanjian dan sampai di ketahui tingkat kabupaten bandung, pada dasarnya kami kecewa oleh pihak pusat, karena tidak melakukan pendataan secara berkala, bahkan saya tantang dan siap untuk argumen dengan kementerian masalah pendataan yang jelas tidak benar, data lama tidak bisa di pakai terus, harus di verifikasi, karena Badan Pusat Statistic (BPS) gak bener, dan saya kecewa "tutur Jajat Sudrajat.



By: Hendra Sunda Pos (Ina-Ina)

2 comments:

  1. kok bisa yah di jual lagi antar desa..? apa sudah gak ada lagi yang butuh di masyarakatnya,,?

    ReplyDelete
  2. kok bisa sih,,
    sudah gak ada yang butuh lagi di masyarakatnya yah.?

    ReplyDelete