Ketika di jumpai Camat Gede Bage (Bambang) Senin 20-06-16 pukul 14:10wib di ruangannya, ketika di tanya kenapa seputar wilayah Otoritas Kecamatan Gede Bage seolah-olah ada pembiaran mengenai proyek Sumarecon (pintu3) yang mengotori Jalan, yang di sebabkan oleh mobil yang bermuatan tanah urugan keluar masuk, sehingga menyebabkan banyak pengguna jalan terganggu akibat tanah yang tertinggal dan menempel pada ruas jalan umum, akibat mobil yang bermuatan tanah urugan.
Dampaknya cukup jelas kebul yang cukup sesakan napas akibat dari debu yang beterbangan ke udara dan licin bila basah akibat hujan atau di siram, ini bisa membahayakan pengguna jalan lain khususnya R2 (motor), seharusnya pengusaha atau kontraktor memikirkan hal itu, sehingga bisa ramah lingkungan dan jangan rugikan pihak manapun, juga harus menyediakan tenaga pekerja yang siap membersihkan tanah yang tumpah ke jalan (ware house), karena tanggung jawab pemilik proyek, jangan ada pembiaran atau tidak di perhatikan oleh pihak yang terkait, yang akhirnya acuh, sehingga jalanpun cepat hancur.
Camat Gede Bage (Bambang) menjelaskan kepada media, dirinya sudah sering menegur dan menertipkan dengan cara memanggil dan mendatangi yang bersangkutan, bahkan sampai harus melibatkan Polsek setempat untuk mengamankan dan menertipkannya, sampai dirinyanya (Bambang) bosan, dan akhirnya merasa tidak enak karena yang sering berulah warganya (Karang Taruna Kelurahan), bahkan di jelaskan masing-masing wilayah/kekuasan yang terkena proyek yang bercokol.
Ironisnya lagi seorang Camat kembali meminta media untuk menegur/mendatangi mereka, guna mengingatkan bahwa sudah mengotori lingkungan khususnya jalan, siapa tahu saja mereka bisa dengar "tutur camat".
By: Hendra (Ina-Ina)