Wednesday, December 10, 2014

Miras Oplosan

Jajaran Polrestabes Bandung Tingkatkan Operasi Miras
Kamis, 04/12/2014
Insiden banyaknya korban akibat menenggak minuman keras oplosan di
Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, Polrestabes Bandung pun langsung
melakukan langkah antisipatif.

Demikian diungkapkan Kapolrestabes Bandung AR Yoyol melalui Kasat Reserse
Narkotik Polrestabes Bandung Nugroho Arianto di Mapolrestabes Bandung,
Jalan Jawa Kota Bandung, Kamis (4/12/2014).

Nugroho menuturkan, berkaca dari banyaknya korban meninggal dunia setelah
menenggak minuman keras oplosan di Sumedang dan Garut, Satuan Reserse
Narkoba Polrestabes Bandung mengaku sudah menyiapkan antisipasi, supaya hal
serupa tidak terjadi di wilayah hukumnya.

Nugroho bahkan mengungkapkan, antisipasi tersebut sudah dijalankan
jajarannya sejak jauh-jauh hari, sebelum insiden nahas di Sumedang dan
Garut terjadi. Namun, dengan adanya insiden tersebut, pihaknya mengaku
lebih mewaspadai peredaran miras oplosan.

"Kami tentu siaga, untuk itu kami sudah menjalin kerjasama dengan Pemkot
Bandung, untuk mengantisipasi hal ini. Untuk upaya dari Satuan Reserse
Narkotika sendiri, kami sering melakukan penyuluhan ke masyarakat dan
sekolah-sekolah," ujar Nugroho.

Dia menjelaskan, jika ke depan penyuluhan mengenai bahaya menenggak miras
oplosan, akan diberikan secara rutin kepada anak-anak usia sekolah, dengan
menggandeng Dinas Pendidikan Kota Bandung.

"Kami juga akan upayakan berupa sidak atau razia. Karena ini masuknya ke
peraturan daerah, maka kami harus berkoordinasi dengan pihak berwenang di
Pemkot Bandung," tuturya.

Dia menekankan, dalam mencegah timbulnya korban jiwa akibat miras oplosan,
Satuan Reserse Narkotika Polrestabes Bandung menerapkan sikap preentiv,
yaitu ajakan dan pemberian informasi. Namun apabila upaya ini tidak
berhasil, maka ditambah dengan sikap refpresif yakni penindakan.

"Penindakannya dengan operasi. Selama ini, kami dan Polsek jajaran rutin
melaksanakan operasi penyakit masyarakat dengan sasaran miras ilegal, saat
ini jumlahnya sudah ribuan, dan siap dimusnahkan," ucapnya.

Disinggung titik rawan peredaran miras oplosan di Kota Bandung, Nugroho
mengatakan jika penjual minuman keras oplosan yang dikenal dengan kios
lapok, biasanya terdapat di wilayah perbatasan. Akan tetapi, lanjut
Nugroho, bukan berarti wilayah perkotaan luput dari pengawan pihaknya.
"Kebanyakan di perbatasan, tapi tidak menutup kemungkinan kalau di pusat
kota juga ada kios-kios lapok. Kami siap menindaknya," ujarnya


By : Maya

No comments:

Post a Comment